Ini karena untuk membuktikan bahwa kejadian itu tidak ada yang ditutup-tutupi.
BACA JUGA:Pemicu Perselingkuhan Terjadi, Diantaranya Komunikasi yang Tidak Lancar
BACA JUGA:Ramalan Cuaca Hari ini, Hujan Lebat Diprediksi Guyur 21 Provinsi
Justru selama ini, hal penyimpangan itulah yang telah dijalankan oleh Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Dirinya mengatakan seharusnya pemerintah lebih waspada melihat kejadian seperti ini terjadi di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
"Pemerintah juga harus waspada, tak bisa berdiam diri melihat kejadian seperti ini," pintanya.
Allahu Akbar, ternyata Ponpes Al Zaytun Indramayu tidak mewajibkan salat.
Ketua MUI KH Muhammad Cholil Nafis buat pengakuan dan bongkar apa yang terjadi di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Dari pengakuan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis ada tiga fakta penyimpangan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Salah satunya adalah mengenai konsep nubuwah kenabiannya dalam pemahaman Negara Islam Indonesia (NII)
BACA JUGA:Polda Jambi Gelar Ramernis, Siap Kawal Pemilu 2024
Di mana, dalam hal ini, yang berhubungan dengan Ponpes Al Zaytun Indramayu juga tidak mewajibkan salat.
Padahal sebagaimana diketahui bahwa, salat lima waktu adalah kewajibab bagi umat muslim yang beriman.
"Ada tiga yang menonjol indikasi kesesatannya," ungkap KH Muhammad Cholil Nafis.
Kata dia, selain pemahaman tidak mewajibkan salat, juga ada dua hal lainnya.