JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kemiskinan ekstrem menjadi sisa pekerjaan rumah yang terus mendapat prioritas penanganan oleh Pemerintah Kota Jambi. Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha dipenghujung 2022 lalu saat memulai pencanangan kegiatan "Gerakan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Kota Jambi".
Setelah pada tahun sebelumnya Fasha mengakselerasikan berbagai langkah program kegiatan dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kota Jambi, kali ini Pemkot Jambi kembali melakukan langkah kongkrit dengan memberikan bantuan sosial bagi masyarakat kategori miskin ekstrem dan masyarakat rentan miskin ekstrem, termasuk keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) Kota Jambi.
Senin pagi (19/6), bantuan sosial tersebut diserahkan secara simbolis di tiga lokasi berbeda, yaitu di Kecamatan Pelayangan, Kecamatan Danau Sipin dan Kecamatan Paal Merah. Total sebanyak 6.966 masyarakat penerima manfaat, menerima bantuan sosial berupa paket sembako, yang memang dipersipakan bagi masyarakat dalam menghadapi Hari Raya Idul Adha.
"Tahun ini sudah kami berikan bantuan sosial kemarin jelang Idul fitri dan kami juga berikan bantuan yang sama saat ini jelang Idul Adha. Semoga ini dapat membantu meringankan beban bagi masyarakat yang masuk kategori miskin ekstrem dan rentan miskin dalam menghadapi Idul Adha," ujar Fasha.
BACA JUGA:5 Shio yang Pintar Cari Uang, Pantes Finansialnya Gak Pernah Merosot
BACA JUGA:5 Zodiak yang Penuh Pertimbangan, Gak Sembarang Ambil Keputusan
Angka tersebut merupakan hasil pendataan oleh Ketua RT di lingkungannya masing-masing. Data tersebut kemudian diverifikasi dan validasi oleh Dinas Sosial Kota Jambi. Data tersebut juga telah disandingkan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kota Jambi dan disepadankan dengan Data Kependudukan yang dikelola oleh Kependudukan dan Catatan Sipil.
"Pemberian bantuan sosial berupa paket sembako ini merupakan upaya jangka pendek, tidak kontiniu, dan sifatnya situasional, misalnya menjelang Idul Fitri dan Idul Adha. Jangka menengah dan jangka panjang, upaya atasi kemiskinan ekstrem harus dilakukan secara berkelanjutan dan tepat sasaran. Bisa melalui kegiatan usaha, pelatihan dan bantuan peralatan atau pendanaan usaha," jelas Fasha.
Upaya pemberdayaan (empowering) bagi masyarakat miskin ekstrem yang potensial melalui berbagai macam pelatihan keterampilan dan bantuan peralatan usaha tersebut, menurut Fasha bertujuan untuk membangun kemandirian dan ketahan ekonomi keluarganya agar segera keluar dari kategori kemiskinan ekstrem.
Dalam kesempatan itu pula, Fasha juga berpesan kepada masyarakat, jika membutuhkan bantuan layanan kesehatan, namun tidak tergabung dalam layanan BPJS, atau BPJS yang menunggak, untuk segera menghubungi puskesmas terdekat, agar dapat dilayani melalui "Program Jambi Bugar". Kemudian dibidang pendidikan, ada bantuan sekolah bagi anak-anak yang tidak mampu kategori miskin ekstrem, dapat dimasukka dalam "Program Kartu Jambi Cerdas".
BACA JUGA:Bahas Porprov XXIII Tahun 2023, Kapolda Jambi dan Ketua KONI Provinsi Jambi Bertemu
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ini 4 Shio yang Paling Cocok untuk Berbisnis, Shio Macan Punya Jiwa Kepemimpinan
"Untuk anak -anak keluarga miskin ekstrem bisa sekolah di sekolah swasta secara gratis dibiayai oleh Pemkot Jambi. Yang penting punya KTP Jambi, warga Kota Jambi, maka kesehatan dan pendidikannya untuk tingkat SD, SMP, SMA akan dijamin, dibantu oleh pemerintah," tegas Fasha.
Upaya Pemerintah Kota Jambi dalam mengatasi kemiskinan ekstrem sebenarnya telah menunjukkan hasil yang baik. Dapat dilihat dengan menurunnya angka kemiskinan Kota Jambi, dimana pada Tahun 2021 tercatat sebesar 9,02% menurun menjadi 8,33% pada Tahun 2022.
Fasha pun utarakan bahwa target utama diakhir masa pengabdiannya sebagai Wali Kota Jambi, masalah kemiskinan ekstrem dapat diatasi di masa kepemimpinannya. Selain itu, pengurangan daerah kantong-kantong kemiskinan juga dilakukan melalui program bedah rumah, perluasan jaringan air bersih, dan pembangunan infrastruktur dasar lainnya.