JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Komisi II DPRD Provinsi Jambi melakukan konsultasi ke Kementerian Pertanian, terkait alokasi pupuk bersubsidi di Provinsi Jambi.
Dalam hal ini, terdapat banyak aspirasi masyarakat Jambi yang dibawa oleh DPRD Provinsi Jambi terkait pupuk bersubsidi.
Salah satunya penghapusan subsidi pupuk yang tanaman potensial di Jambi, seperti nanas, kentang, sawit dan lainnya, di mana pada tanaman tersebut juga menyumbangkan PAD bagi Provinsi Jambi.
Hal tersebut menjadi perhatian bagi Pinto Jayanegara, selaku Waka DPRD Provinsi Jambi dan juga yang memimpin pertemuan itu.
BACA JUGA:Kecelakaan Tunggal di Jalinsum KM 53 Bungo, Mobil Ini Terperosok dalam Drainase
BACA JUGA:Baru Tahu, Ternyata Ini 5 Zodiak Penyayang Binatang
Ia mengungkapkan keluhan dari petani saat ini dihapuskannya Pupuk Bersubsidi terutama tanaman potensial.
"Kita menampung aspirasi dari masyarakat khusus nya para petani terkait pupuk bersubsidi ini, karena banyak komoditas pupuk yang di subsidi dihapuskan oleh pemerintah dari kisaran 70-an komoditas sekarang hanya tinggal 9 komoditas yang disubsidi," katanya.
Pada kesempatan yang sama pula Pinto mengatakan bahwa ini harus menjadi perhatian penuh bagi Kementan, dan juga ia mendapat keluhan dari Petugas Lapangan Penyalur Pupuk Subsidi bahwa honornya terpangkas.
"Selain itu kita juga mendapatkan kalau petugas dilapangan itu hanya diberi honor 99.500 per-bulan yang semula itu 350.00 per-bulan di samping uang pulsa, ini kan perlu juga jadi catatan penting bagi kementan untuk mempertimbangkan kembali honor dari petugas lapangan tersebut," kata dia.
BACA JUGA:Legenda Batu Belah Batu Betangkup, Cerita Rakyat dari Aceh
BACA JUGA:Tarif Listrik Triwulan III Tetap, PLN Pastikan Listrik Andal untuk Dorong Perekonomian
Pada akhir pertemuan itu ia meminta hal ini harus diperhatikan serius oleh kementan, karna ini menyangkut kehidupan para petani khususnya yang ada di jambi.
"Di akhir pertemuan tadi saya sampaikan bagaimanapun caranya, kita harus mencari jalan keluar terkait keluhan para petani ini jangan sampai mereka menjerit akibat pupuk yang mahal kasihan mereka. Dan kita pun akan terus memantau perkembangan-nya sehingga perlu nanti kita akan jadwalkan rapat dengan gubernur terkait ini dan serta hiring kepada Pak Menteri langsung," tandasnya.*