Maju Calon Rektor UIN STS Jambi, Prof Samsu Punya 3 Modal Ini

Kamis 13-07-2023,13:15 WIB
Reporter : Gita Savana
Editor : Jambi Independent

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pendaftaran bakal calon rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Syaifudin Jambi periode 2023-2027 resmi ditutup pada Selasa, 11 Juli 2023 kemarin.

Prof Samsu, salah satu dari 7 profesor yang mendaftar sebagai calon rektor mengaku sesuai persyaratan, bahwa bakal calon rektor yang telah mendaftar haruslah mengikuti seluruh tahapan yang telah ditetapkan oleh Pansel.

“Sesuai persyaratan, seluruh kandidiat yang sudah melakukan pendaftaran, harus mengikuti seluruh tahapan yang ditetapkan oleh pansel. Meski memang, ketika pendaftaran melalui manajer dan dari ceklist yang dilihat panitia, sepertinya tidak ada masalah,” bebernya.

Dirinya pun mengatakan, bahwa dalam melakukan pencalonan sebagai rektor UIN ini, dirinya berbekal pada tiga hal, yaitu integritas, amanah, dan kemampuan untuk mendengarkan.

BACA JUGA:Tolak Keras, Cek Endra: Isu Musdalub Partai Golkar itu Murahan 

BACA JUGA:Berebut Kursi Rektor UIN STS, Ini Pengakuan Prof Syukri Saleh

“Ada sebuah obsesi bahwa membagun lembaga pendiidkan ada tiga hal, menjadi pemimpin atau rektor yang berintegritas sebagai pemimpin, di mana, nantinya itu dapat membangun integritas di kalangan dosen, karyawan, mahasiwa, dan apa yang dikatakan dipikirkan dan diperbuat itu sejalan,” katanya.

Lanjutnya, Amanah sebagai pemimpin adalah sebuah tanggung jawab yang tidak boleh disia-siakan. 

“Ada amanah yang dipegang, sebagaimana pendirian IAIN menjadi UIN, ada Amanah ulama di sana. Bahwa tamatan SLTA dan pesantren harus melanjutkan pendidikan tinggi, artinya ada mandatory dari ulama,” katanya.

Selanjutnya, kata Prof Samsu adalah Amanah kepemimpinan. 

BACA JUGA:Tahap Verifikasi! Pendaftaran Calon Rektor UIN STS Jambi Ditutup, Berikut Nama-namanya 

BACA JUGA:Hari Pertama, Kontingen Renang Kota Jambi Borong 9 Emas

Di mana, para peimpin harus memimpin dengan dengan baik, dan juga Amanah keilmuah untuk dapat membangun masyarakat yang dinamikanya punya keilmuan dan akhlak mulia.

“Memimpin UIN tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan pemimpin saja, tetapi juga SDM, dosen dan karyawan,” katanya.

Dan terakhir, pempimpin harus punya kemampuann mendengarkan. 

Kategori :