Pergeseran Pusat dan Transformasi
Meskipun memiliki peran penting dalam memulai perjalanan industri penerbangan di Indonesia, Bandara Kemayoran akhirnya berhadapan dengan keterbatasan.
Seiring dengan pertumbuhan pesat lalu lintas udara dan perkembangan teknologi penerbangan, kebutuhan akan bandara yang lebih modern dan mampu menampung jumlah penumpang yang lebih besar semakin mendesak.
Pada tahun 1985, Bandara Kemayoran akhirnya ditutup untuk penerbangan sipil, dan peran utamanya digantikan oleh Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang lebih modern dan canggih.
BACA JUGA:5 Shio yang Tidak Suka Debat, Lebih Baik Mengalah dan Netral
Warisan Sejarah yang Tetap Hidup
Meskipun Bandara Kemayoran tak lagi aktif sebagai bandara komersial, jejak sejarahnya masih tersimpan hingga kini.
Beberapa bangunan peninggalan dari era Bandara Kemayoran masih berdiri tegak, menjadi saksi bisu perjalanan udara pertama di Indonesia.
Peninggalan ini mengingatkan kita akan perjalanan panjang sektor penerbangan di Indonesia dan bagaimana perkembangannya telah membentuk wajah transportasi modern kita.
Makna di Balik Kisah Bandara Kemayoran
Kisah Bandara Kemayoran tak hanya sekadar riwayat penerbangan pertama di Indonesia.
BACA JUGA:Polemik Pembangunan Stockpile Batu Bara oleh PT SAS, Satpol PP Kota Jambi Periksa Beberapa Saksi
BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Migas, PT Pertamina EP Tandatangani Amandemen Perjanjian Kerja Sama Operasi
Lebih dari itu, ia adalah simbol perubahan dan transformasi yang tak terelakkan.
Dari lapangan terbang sederhana di tahun 1928 hingga kompleks bandara modern saat ini, Bandara Kemayoran mencerminkan bagaimana tekad dan kemajuan teknologi telah mengubah cara kita berhubungan dan bergerak dari satu tempat ke tempat lain.