JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Selain mahasiswa, Ibu rumah tangga di Indonesia semakin rentan terhadap dampak negatif yang diakibatkan oleh pinjaman online (Pinjol).
Diketahui saat ini Pinjoltelah menyebar secara luas dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam beberapa kasus, Pinjol dapat memberikan bantuan finansial yang cepat, tetapi dampak jangka panjangnya bisa sangat merugikan, terutama bagi ibu rumah tangga.
Banyak ibu rumah tangga yang terjebak dalam perangkap Pinjol karena proses pengajuan yang mudah dan cepat.
BACA JUGA:Tips Menghindari Perangkap Pinjol bagi Mahasiswa
BACA JUGA:Syarat dan Cara Mengaktifkan OVO Paylater, Limit Hingga Rp10 Juta
Mengutip dari beberapa sumber banyak kasus di Indonesia Ibu Rumah Tangga yang nekad melakukan Pinjol banyak yang kabur hingga bunuh diri.
Hal ini karena Ibu Rumah Tangga merasa tidak mendapatkan solusi yang baik dalam mengatasi masalah keuangan, bunga dan biaya administrasi yang tinggi pada pinjaman ini dapat dengan cepat menimbun beban hutang yang sulit diatasi.
Selain itu, penyaluran Pinjol yang tidak teratur dan tidak diawasi dengan baik juga dapat menimbulkan risiko penyalahgunaan data pribadi ibu rumah tangga.
Banyak platform Pinjol yang meminta akses ke data pribadi pengguna, dan hal ini dapat membuka pintu bagi penyalahgunaan informasi pribadi.
BACA JUGA:Anti Ribet, Ini Cara Mudah Bayar PLN dan Beli Token Listrik di OVO
BACA JUGA:Masih Naik! Ini Daftar Harga BBM Hari Ini Senin 14 Agustus 2023, Cek Harga Pertamax-Pertalite
Dalam beberapa kasus ekstrim, beberapa ibu rumah tangga bahkan terjebak dalam perangkap rentenir digital, yang menggunakan taktik intimidasi dan ancaman untuk memaksa pembayaran.
Ini bisa mengakibatkan stres berat dan bahkan dampak negatif pada kesehatan mental ibu rumah tangga.
Oleh karena itu, penting bagi ibu rumah tangga untuk berhati-hati dan berpikir secara cermat sebelum mengambil Pinjol.