Tekanan dari pekerjaan, tanggung jawab keluarga, atau masalah kesehatan dapat menyebabkan stres yang signifikan dalam hubungan. Jika pasangan tidak mampu mengelola stres dengan baik atau tidak mendukung satu sama lain dalam mengatasi tekanan, ini bisa berkontribusi pada perceraian.
6. Kurangnya Komitmen:
Komitmen yang lemah terhadap pernikahan dan pasangan juga dapat menjadi penyebab perceraian. Jika salah satu pasangan tidak merasa sepenuhnya terikat atau tidak memiliki motivasi untuk bekerja keras dalam hubungan, pernikahan bisa menjadi rapuh.
7. Masalah Keluarga dan Interferensi Luar:
Tekanan atau konflik yang datang dari keluarga atau pihak luar dapat mempengaruhi pernikahan. Campur tangan orang lain dalam kehidupan pernikahan dapat menimbulkan ketegangan dan memperumit masalah yang ada.
BACA JUGA:6 Zodiak yang Rezekinya Terus Mengalir, Cek Kamu Termasuk Gak?
BACA JUGA:Ternyata Ini Sosok Perekam Kasus Jilat Es Krim, Selebgram Oklin Fia : Saya Kapok
8. Ketidakpuasan Seksual:
Masalah dalam kehidupan seksual dapat memiliki dampak yang signifikan pada pernikahan. Ketidakpuasan seksual dapat menciptakan ketidakharmonisan dalam hubungan dan menyebabkan ketegangan.
9. Kurangnya Pengembangan Diri:
Ketika pasangan tidak dapat berkembang secara pribadi atau memiliki ruang untuk mengejar minat dan tujuan individu, perasaan penekanan atau ketidakpuasan dapat berkembang.
Penting untuk diingat bahwa setiap hubungan adalah unik, dan kombinasi faktor yang mempengaruhi perceraian dapat berbeda-beda.
Beberapa masalah dapat diatasi dengan komunikasi dan usaha bersama, sementara masalah lain mungkin lebih sulit diatasi.
BACA JUGA:5 Shio Pembawa Rezeki dan Keberuntungan dalam Keluarga
BACA JUGA:Aston Jambi Raih Gelar Juara Pada Open Hotelier and Restaurant Tournament 2023
Terbuka terhadap terapi pernikahan atau dukungan profesional dapat membantu pasangan mengatasi masalah dan memutuskan langkah yang terbaik untuk masa depan mereka.