JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara.
Namun, di tengah antusiasme masyarakat dalam mengekspresikan hak pilih mereka di Pemilu 2024, dikhawatirkan muncul isu-isu negatif yang dapat mengganggu stabilitas dan persatuan bangsa.
Untuk menjaga suasana yang kondusif dan mencegah polarisasi yang berpotensi merusak persatuan pada Pemilu 2024, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengambil langkah.
Polri mengambil jalan dengan cara menggandeng para ulama, salah satunya adalah ustaz kondang Das'ad Latif.
BACA JUGA:Kejari Batanghari Panggil 15 Saksi dari 2 OPD, Terkait Kasus Korupsi Penyaluran Pupuk Subsidi
BACA JUGA:5 Zodiak Perempuan Paling Boros dan Suka Hedon, Kamu Juga Nggak Nih?
Pemilu 2024 di Indonesia menjadi perhatian besar karena potensi munculnya isu-isu SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Selain itu, ada juga potensi provokasi melalui media sosial yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, pada Pemilu 2024 ini.
Untuk itu, Polri berkomitmen untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan damai.
Pada Kamis, 28 September 2023, Wakabareskrim Irjen Asep Edi Suheri sebagai perwakilan Polri bertemu dengan Ustaz Das'ad Latif di Jakarta Selatan.
BACA JUGA:PENTING! Dana Pinjaman KUR BRI 2023 Dilarang Digunakan untuk 3 Hal Ini
BACA JUGA:Tabel Cicilan KUR BRI Hari Ini Jumat 29 September 2023, Intip Simulasi Pinjaman Disini
Pertemuan ini merupakan upaya Polri untuk meminta nasihat dan dukungan dari tokoh agama yang memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.
"Alhamdulillah, Ustaz Das'ad Latif bersedia membantu tugas Polri," ujar Irjen Asep Edi Suheri dalam keterangannya pada Jumat, 29 September 2023.
Selain bersedia memberikan bimbingan, Ustaz Das'ad Latif juga akan melakukan safari dakwah dan menjembatani komunikasi dengan tokoh-tokoh agama lainnya.