Dia memasukkan jarinya ke dalam mulut Si Pahit Lidah yang sudah mati dan mencicipi liurnya. Ternyata, lidah Si Pahit Lidah benar-benar pahit, bahkan lebih pahit dari akar brotoali.
Ternyata itu adalah racun yang mematikan. Si Mata Empat pun menderita dan tewas di tempat yang sama.
Mereka berdua dikubur oleh penduduk setempat di tepi Danau Ranau, menjadi saksi sejarah pertarungan antara Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat.
BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI Rp 50 Juta Bisa Tanpa Jaminan, Cek Disini 4 Syarat Penting
BACA JUGA:Pengajuan KUR BRI 2023 Ditolak, Kemungkinan 6 Hal Ini Penyebabnya
Mereka belajar dengan pahit bahwa kesombongan tidak akan pernah membawa kebaikan, dan bahwa di atas segalanya, Allah SWT adalah yang paling hebat di dunia ini. *