"Jka tingkat kelembapan di dua lokasi laha gambut di Kabupaten Tanjab Timur ini sudah di bawah angka 0,4 maka akan ada tanda kuning yang muncul di sistem tersebut," ujarnya.
Lain halnya jika muncul tanda merah pada sistem tersebut di dua lokasi lahan gambut itu. Maka, upaya yang akan dilakukan oleh pihak BRGM yaitu dengan cara OPGRK atau OPCLGT.
BACA JUGA:6 Zodiak Perempuan yang Suka Bergantung pada Pasangan
BACA JUGA:Jangan Sampai Ditolak, Begini Cara Agar Lolos Survey Pengajuan KUR BRI 2023
"Upaya penanganan lainnya, kita bisa membikin Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC. Seperti beberapa bulan yang lalu, dalam penerapan TMC ini kita juga bekerjasama dengan pihak TNI AU untuk proses penyiran via udara dankita juga bekerjasama dengan Masyarakat Peduli Api atau MPA di setiap wilayah untuk melakukan patroli," ungkapnya.
Dermawati juga memaparkan, antisipasi dini untuk menjaga agar lahan gambut tidak rusak ataupun pemilihan kembali lahan gambut yang rusak ini harus dilakukan bersama-sama oleh semua pihak dan juga dari berbagai lapisan masyarakat.
"Istilahanya itu, kita harus gotong royong lah. Sebab disetiap wilayahkan ada petugas BPBD dan MPA yang memiliki grup. Jadi setiap ada informasi terkait gangguan di areal lahan gambut, akan cepat tersampaikan dan juga cepat ditanggulangi," paparnya.
Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan, untuk di Provinsi Jambi sendiri, pihak BRGM telah memberikan bantuan kamera CCTV pemantau asap.
BACA JUGA:Srikandi Ganjar Jaga Kelestarian Wisata Danau Sipin di Kota Jambi
"Bantuan CCTV itu diserahkan dari pihak BRGM ke pihak Dinas Kehutanan Provinsi Jambi. Jadi pemantauan titik-titik api bisa cepat dilakukan, dan juga informasi terkait kebakaran di l lahan gambut iya bisa cepat di samping ke petugas yang ada di per wilayah masing-masing," pungkasnya.*