JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Banyak dari lalat capung hidup kurang dari 24 jam setelah sayap mereka terbentuk, bahkan ada yang bertahan tidak lebih dari 5 menit.
Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan yang berfungsi pada saat mereka di tahap Subimago dan Imago.
Mereka hanya mengandalkan energi yang dikumpulkan pada saat Nimfa.
Luke Jacobus, peneliti lalat capung sekaligus profesor biologi di Universitas Indiana mengatakan bahwa satu betina bisa mengandung lebih dari 10 ribu telur, sehingga waktu dewasa mereka yang singkat itu sebenarnya dihabiskan dengan efisien.
BACA JUGA:Cara Bersihkan Tas Kulit Sintetis, Sediakan 7 Bahan Ini Tas Auto Kinclong Lagi!
BACA JUGA:8 Tips Memutihkan Wajah Secara Alami
Namun, lalat capung juga banyak dimangsa yang bisa mengganggu proses keberlangsungan siklus hidup mereka sekaligus berpotensi menyeret mereka pada kepunahan.
Jadi, kenapa lalat capung harus cepat mati? Bukankah itu secara alami merugikan mereka?
Menurut ilmuwan, malah itu adalah strategi yang bagus dari alam.
Evolusi bisa bermain-main dan mengutak-atik garis keturunan serangga ini.
Ibaratnya menurut evolusi, menghabiskan lebih banyak waktu sebagai nimfa adalah strategi yang paling bagus.
"Sepertinya, evolusi telah memutuskan bahwa lalat capung nimfa berfungsi sebagai pengumpulan nutrisi, sedangkan lalat capung dewasa berfungsi sebagai mekanisme terbang, berproduksi, dan bertelur," ujar Jacobus.