MUARATEBO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Puluhan tahun menanti pengaspalan jalan,kini masyarakat Desa Mekarsari sangat kecewa dengan hasil pengerjaan proyek pembangunan jalan tepatnya di kawasan Desa Mekarsari Jalan menuju Desa Sumbesari yang diduga dikerjakan asal asalan.
Pasalnya, pengaspalan jalan yang baru selesai dikerjakan kondisinya sudah amblas dan bergelombang.
Pantauan jambi-independent.co.id, proyek yang di biayai APBD baru selesai dikerjakan tersebut sudah mulai amblas dan bergelombang dibeberapa ruas dan terlihat berlubang.
Heri (35) seorang warga di Mekarsari mengatakan, proyek pengaspalan jalan ini semestinya dikerjakan dengan baik. Karena jalan ini dibangun untuk dipergunakan masyarakat.
BACA JUGA:Santri Dukung Ganjar Jambi Bekali Karang Taruna Desa Semumu Kemampuan Desain Grafis
BACA JUGA:Usianya Hampir Kepala 5, Desy Ratnasari Beri Tips Rahasia Agar Tetap Awet Muda
“Rusaknya jalan yang baru tiga pekan dibangun tersebut diduga akibat pihak pelaksana proyek dalam pengerjaannya tidak sesuai dengan spesifikasi tehnik,” ujarnya
Menurutnya, buruknya kualitas pelaksanaan proyek tersebut diduga karena lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak konsultan pengawas dan pihak dinas terkait.
Kalau kita lihat, aspal tersebut sangat tipis . Hal itu dikarenakan lemahnya pengawasan dari pihak konsultan pengawas maupun dinas terkait, sehingga pihak rekanan bekerja asal jadi dan diduga demi mengeruk keuntungan besar,” ujarnya.
Lanjut Heri kami meminta kepada pihak penegak hukum khususnya Kejari Tebo segera memproses permasalahan ini. Karena sudah jelas bahwa pengerjaan proyek tersebut merugikan negara.
BACA JUGA:7 Khasiat dan Manfaat Air Lemon Campur Madu untuk Kesehatan, Nomor 5 Buat Wanita Bahagia
BACA JUGA:Dosen FKIK Prodi Kesmas Unja Lakukan Edukasi Gizi di SMAN 15 Muaro Jambi
“Semestinya pihak konsultan pengawas dan PPTK dinas terkait dapat bekerja secara profesional, sehingga kualitas pekerjaan itu dapat dinikmati masyarakat,” jelasnya.
“Walaupun jalan di lintasi truk bermuatan sawit, tidak mungkin jalan yang baru tiga pekan di aspal itu rusak, kalau tidak karena buruknya kualitas pekerjaan itu,” katanya.