“Memang sebelum berpasangan sebenarnya pemilih Pak Jokowi di 2019 yang mengaku akan memilih Prabowo di 2024 mendatang itu dari survei ke survei perlahan-lahan mulai naik, naik terus,” kata Bawono dalam keterangannya, Selasa 14 November 2023.
Dikatakan Bawono, pada survei 2-10 Oktober sebelum berpasangan dengan Gibran, elektabiltas dukungan para pemilih Jokowi terhadap Prabowo sebesar 29,6%, setelah berpasangan pada survei 27 Oktober – 1 November meningkat menjadi 34,9%.
Hal sebaliknya justru terjadi pada Ganjar Pranowo yang mengalami penurunan elektabilitas yang cukup tajam. Pada survei 2-10 Oktober Ganjar memperoleh suara 51,1%, kemudian anjlok menjadi 44,4% di survei 27 Oktober-1 November.
“Dan kalau lihat data tren itu kan sebelum berpasangan itu angka tertingginya 29,6%, disurvei terbaru yang kami lakukan di akhir Oktober di mana sudah ada pasangan Gibran ada cukup lonjakan dari basis pemilih Jokowi di 2019 yang mengaku akan memilih Prabowo di pemilu mendatang dan itu 34,9%," ujar Bawono
BACA JUGA:Sambangi Kapolda Jambi, Kepala Bulog Divre Jambi Sebut Stok Beras di Provinsi Jambi Aman
"Nah di saat yang bersamaan juga basis pemilihnya Pak Jokowi yang mengaku akan memilih Ganjar Pranowo itu turun,” sambungnya.
Lanjut Bawono, elektabilitas Prabowo yang mendapat suntikan dukungan dari basis pemilih Presiden Jokowi trennya semakin membesar dan pada saat yang sama menggerus suara Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP.
Menurutnya, dipilihnya Gibran sebagai cawapres Prabowo berpengaruh cukup signifikan pada elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Jadi memang paket Prabowo-Gibran ini paket yang merugikan Ganjar,” ucapnya.
BACA JUGA:19 Makanan Kucing dan Anjing Ini Kena Seruan Boikot, karena Diduga Pro Israel
BACA JUGA:10 Manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Tekanan Darah Juga
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam simulasi pemilihan tiga nama calon presiden (capres) tanpa figur calon wakil presiden (cawapres).
"Dalam simulasi tanpa cawapres, Prabowo unggul signifikan dibandingkan Ganjar dan Anies," kata Burhanuddin dalam konferensi pers daring di YouTube Indikator Politik.
Selisih antara elektabilitas Prabowo dengan Ganjar pun cukup jauh yaitu 12,8 persen. Sementara selisih antara Prabowo dengan Anies 16,9 persen.
Burhanuddin juga mencatat ada peningkatan elektabilitas yang cukup signifikan dari Prabowo. Pada awal Oktober 2023 elektabilitas Ketua Umum Gerindra itu berada di angka 37%, namun dalam hasil survei terbaru awal November 2023 keterpilihannya naik menjadi 40,6%.