Konon, banyak yang menyebut Lembah Harau dulunya adalah dasar lautan. Hal tersebut didukung fakta ilmiah tentang jenis batuan di perbukitan Lembah Harau yang merupakan batuan breksi dan konglomerat. Jenis batuan tersebut umumnya terdapat di dasar laut.
Fakta menarik lainnya dari tebing batuan yang mengelilingi Lembah Harau adalah usia batuan yang diperkirakan para peneliti berusia 40 juta tahun.
BACA JUGA:DPRD Provinsi Jambi Sahkan APBD Provinsi Jambi 2024 Sebesar Rp5,1 Triliun
BACA JUGA:7 Dampak Buruk Sering Begadang Terhadap Kesehatan, Diantaranya Sistem Kekebalan Tubuh Menurun
Selain itu, tebing batuan di Lembah Harau juga banyak mengandung karbon organik, yaitu batuan yang terbentuk dari sisa-sisa organisme. Melihat berbagai keunikan tersebut, tak heran jika Lembah Harau ditetapkan sebagai Cagar Alam dan Suaka Margasatwa.
Salah satu satwa langka yang menghuni Lembah Harau adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), serta berbagai spesies tanaman hutan hujan tropis dataran tinggi.
Punya Enam Air Terjun
Keunikan Lembah Harau tak hanya dilihat dari tebing-tebing batu tinggi. Lembah Harau merupakan destinasi wisata yang memiliki banyak daya tarik lain bagi wisatawan.
Satu di antaranya adalah jajaran air terjun di kawasan Lembah Harau yang berjumlah enam air terjun, yakni Sarasah Aie Angek, Aie Luluih, Sarasah Jambu, Akar Berayun, Sarasah Bunta, dan Sarasah Murai. Setiap air terjun memiliki ciri khas dan tinggi yang bervariasi.
BACA JUGA:7 Bahaya Sering Konsumsi Makanan Manis bagi Kesehatan
BACA JUGA:11 Tips Mencegah Anak Terserang Penyakit Flu Singapura
Salah satu air terjun paling terkenal di Lembah Harau adalah Air Terjun Akar Berayun, karena menjadi air terjun tertinggi di Lembah Harau dengan tinggi sekitar 200 meter.
Begitu tiba di Lembah Harau kita bisa langsung melihat Air Terjun Akar Berayun ini, karena lokasinya berdekatan dengan area parkir.
Di bawah air terjun terdapat kolam besar yang kerap digunakan wisatawan untuk berenang atau bermain air. Namun, jika musim kemarau air terjun dan kolamnya mengering.
Jika ingin mencari air terjun yang masih agak sepi, Sobat Parekraf bisa trekking selama 10 menit memasuki area hutan untuk menuju Air Terjun Sarasah Murai. Air terjun ini punya ciri khas berundak-undak tujuh tingkatan, dan memiliki tinggi sekitar 10-15 meter. Konon, air terjun ini dinamai Sarasah Murai karena disinggahi Burung Murai pada zaman dulu.
BACA JUGA:Waspada Hujan Deras, Petir dan Angin Kencang! Ini Tips dari PLN