JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus kelainan seksual pada remaja di Kota Jambi telah menarik perhatian anggota DPRD Provinsi Jambi, yang menyoroti peran kontrol pemerintah dan sistem pendidikan.
Para orang tua yang melaporkan perilaku menyimpang terhadap anak-anak mereka menimbulkan keprihatinan.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, menganggap kondisi tersebut sebagai sesuatu yang memprihatinkan dan mempertanyakan bagaimana hal tersebut bisa terjadi di Jambi.
Hal ini menunjukkan perlunya pemantauan yang lebih ketat, terutama dalam hal kurikulum pendidikan.
BACA JUGA:Kasus Kematian Santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin Tebo, Ini Update dari Polda Jambi
BACA JUGA:Tips Make Up Tampil Segar Sepanjang Hari saat Ngantor di Bulan Puasa
Menurut Ivan Wirata, penting bagi lembaga pendidikan dan pemerintah untuk lebih memperhatikan dan memonitor kegiatan anak-anak, serta memastikan bahwa program-program pengawasan ditingkatkan.
Ini termasuk program pengawasan di rumah dan sekolah, serta peran lembaga pemerintah terkait seperti Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan.
"Pemerintah harus menyadari bahwa jika kondisi seperti ini tidak segera ditangani, itu akan menjadi bahaya bagi generasi mendatang," ungkap Ivan.
Dia juga berencana untuk melakukan inventarisasi kasus-kasus tersebut, mencatat alamat dan faktor-faktor lainnya untuk penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA:Tips Masak Kacang Bawang Renyah dan Empuk, Gak Banyak Minyak
BACA JUGA:Kasus Meninggalnya Santri Ponpes di Tebo, Hotman Paris Minta Kapolri Turunkan Tim ke Polres Tebo
"Tindakan lanjut bisa berupa rehabilitasi atau langkah-langkah lainnya untuk mencegah penyebaran kasus serupa ke orang lain," tambahnya.
Dengan demikian, peran pemerintah dan lembaga terkait menjadi sangat penting dalam menangani kasus-kasus seperti ini untuk melindungi anak-anak dari bahaya yang mengancam.