JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kue Keranjang merupakan salah satu makanan yang wajib ada di setiap rumah warga Tionghoa saat perayaan Imlek.
Kue ini memiliki makna persaudaraan, kehidupan yang manis serta mendapatkan hoki.
Perayaan tahun baru Imlek 2024 hanya tinggal hitungan beberapa hari lagi.
Ada banyak tradisi Tionghoa yang dijalani dan hingga saat ini masih menjadi kepercayaan.
BACA JUGA:Gong Xi Fa Cai! Ini 15 Ucapan Selamat Imlek dalam Bahasa Inggris, Indonesia, dan Mandarin
BACA JUGA:Berharap Pembangunan Jembatan Gantung Dapat Menunjang Perekonomian Masyarakat
Salah satunya adalah tradisi menyediakan kue keranjang di setiap rumah saat perayaan tahun baru Imlek.
Kue keranjang awalnya digunakan sebagai sesaji untuk para leluhur pada upacara sembahyang yang dilaksanakan tujuh hari menjelang tahun baru Imlek.
Juga pada saat puncak perayaan Imlek pada malam menjelang tahun baru Imlek.
Keberadaan kue keranjang saat disajikan di Tahun Baru Imlek memiliki makna membawa hoki serta persaudaraan antar keluarga. Juga memberi pengharapan agar mendapatkan keberuntungan dan kesuksesan di satu tahun ke depan.
BACA JUGA:Lebih Aman, Ini 10 Bahan Alami yang Bisa Jadi Obat Gatal pada Kulit
BACA JUGA:Prabowo Subianto Ingatkan Rakyat Indonesia Hindari Perilaku Saling Ejek dan Adu Domba
Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang juga disebut dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe.
Kue ini mendapatkan sebutan kue keranjang karena wadah cetakannya memang berbentuk keranjang.
Sebagai sesaji untuk para leluhur, maka kue ini biasanya tidak dimakan hingga hari perayaan Cap Go Meh, yaitu makam ke-15 setelah tahun baru Imlek.