Kisah mengenai iblis jahat bernama Sui turut memberikan dimensi hikmah dalam tradisi angpao. Menurut legenda, Sui muncul di malam tahun baru dengan niatan menyakiti anak-anak.
BACA JUGA:Lebih Aman, Ini 10 Bahan Alami yang Bisa Jadi Obat Gatal pada Kulit
BACA JUGA:Prabowo Subianto Ingatkan Rakyat Indonesia Hindari Perilaku Saling Ejek dan Adu Domba
Dalam upaya melindungi mereka, koin yang diikat benang merah diletakkan di sekitar tempat tidur anak-anak. Koin tersebut kemudian berubah menjadi peri yang mengeluarkan cahaya terang, mengusir Sui yang tidak suka cahaya tersebut.
Meskipun tradisi angpao awalnya terkait dengan perayaan Imlek, pemberian angpao juga meluas ke berbagai momen penting seperti ulang tahun, kelulusan, dan pernikahan.
Angpao dianggap membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan keselamatan bagi penerimanya. Warna merah yang mendominasi angpao memiliki simbolisme positif, mencirikan energi baik yang membawa pencerahan dan perlindungan.
Dengan jejak sejarah dan hikmah yang mengiringi tradisi angpao, pemberian amplop merah ini tidak hanya menjadi simbol kebahagiaan, tetapi juga memuat makna perlindungan dan keberuntungan yang mendalam dalam budaya Tionghoa.
BACA JUGA:Makna dan Arti Gong Xi Fa Cai, Pesan yang Sering Disampaikan saat Perayaan Imlek
BACA JUGA:Mengungkap Asal-usul dan Makna di Balik Tarian Barongsai
Makna Filosofis Ang Pao
Pemberian Keberuntungan: Ang Pao berfungsi sebagai simbol keberuntungan dan harapan untuk tahun yang akan datang.
Uang yang diberikan di dalam Ang Pao dianggap membawa energi positif dan rezeki melimpah.
Pertanda Kesejahteraan: Tradisi memberikan Ang Pao juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kesejahteraan dalam masyarakat.
Para orang tua memberikan Ang Pao kepada anak-anak mereka, sedangkan atasan memberikannya kepada bawahan sebagai tanda apresiasi dan dukungan.