JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Imlek, perayaan Tahun Baru China, secara khas dikenal dengan penggunaan warna merah yang melimpah.
Ternyata, fenomena ini tidak sekadar estetika, melainkan mengandung makna dan kepercayaan mendalam dalam budaya China.
Merah, yang menjadi warna dominan dalam tradisi Tiongkok, dianggap memiliki makna positif yang melibatkan unsur kekuatan, keberuntungan, dan kebahagiaan.
Dalam konteks amplop merah atau "hongbao," warna merah tidak hanya menjadi pilihan desain yang cerah, tetapi juga sarat dengan doa baik untuk penerima dalam setahun yang akan datang.
BACA JUGA:Sering Diucapkan saat Imlek, Ini Arti Gong Xi Fa Cai Sebenarnya
BACA JUGA:Gong Xi Fa Cai! Ini Makna dan Sejarah Pemberian Ang Pao yang jadi Tradisi Imlek
Berdasarkan cerita rakyat Tiongkok yang diungkapkan oleh The HK Hub, terdapat legenda tentang seorang roh jahat bernama Sui yang cenderung muncul pada malam tahun baru.
Sui dikenal menyerang orang-orang yang sedang tertidur.
Dalam usahanya untuk mengusir roh jahat ini, tradisi Shou Sui muncul.
Orang-orang mulai berjaga sepanjang malam tahun baru, menyalakan semua lampu, dan saling berjaga agar tidak tertidur.
BACA JUGA: Ini Cara Mendapatkan Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta dari Pemerintah, Cukup Daftar di Sini
BACA JUGA:Simbol Persaudaraan dan Hoki, Makna Kue Keranjang bagi Warga Tionghoa
Dalam kisah menarik, pada suatu malam tahun baru, sepasang orang tua memberikan anak mereka sebuah kantong koin untuk dimainkan agar tetap terjaga.
Si anak kemudian membungkus koin tersebut dengan kertas merah, membukanya, dan melanjutkan proses membungkusnya berulang kali hingga kelelahan dan akhirnya tertidur.
Orang tua, dengan kebijaksanaan mereka, memutuskan untuk menyimpan koin yang terbungkus kertas merah di bawah bantal anak.