Pahami dan Jangan Salah Pilih, Saatnya Menentukan Pilihan Investasi yang Menguntungkan

Senin 12-02-2024,15:01 WIB
Reporter : Surya Elviza
Editor : Surya Elviza

 Sebaliknya, jika jangka waktu investasi masih panjang, maka peluang untuk mendapatkan return investasi yang besar akan semakin besar pula.

Berikutnya adalah pertumbuhan dari modal yang dialokasikan oleh investor ke produk-produk investasi. Sebetulnya hampir sama dengan hasil investasi, jika investor ingin modalnya bertumbuh dengan besar, maka dia bisa memilih untuk berinvestasi langsung untuk membangun bisnis. 

BACA JUGA:Ini Dokumen yang Dibawa Saat Pencoblosan, Cara Cek Lokasi TPS agar Tidak Salah saat Pemilu 2024

BACA JUGA:Daftar Dinasti dalam Sejarah China, Perjalanan Panjang Kekaisaran

Hanya saja, yang perlu kita perhatikan adalah risikonya. Dengan membangun bisnis mungkin kita akan menghasilkan return yang berlipat ganda dari modal yang ditanam, misalnya seperti membuat usaha butik pakaian, atau membangun brand kosmetik sendiri karena terpukau oleh kesuksesan para influencer di sosial media. Akan tetapi, terdapat risiko bisnis yang harus dihadapi jika kita tidak cukup menguasai bisnis tersebut.

Oleh karena itu, jika kita tidak menguasai investasi langsung, kita bisa memilih investasi portofolio di pasar modal. Cukup dengan membeli saham perusahaan atau surat utang korporasi (obligasi), artinya, kita tidak perlu menjadi pengelola namun cukup menjadi pemegang saham atau pemberi pinjaman dalam bentuk surat utang.

 Akan tetapi, tetap saja ada risiko investasi yang harus dihadapi dan harus dipelajari terlebih dahulu. Meskipun begitu, risiko yang dirasakan tentunya akan lebih rendah dibandingkan dengan risiko dari membangun bisnis sendiri.

 Jika kita juga belum memiliki waktu untuk mempelajari risiko investasi dari saham dan surat utang, berarti kita harus siap dengan pertumbuhan modal yang lebih terbatas, misalnya dengan membeli reksa dana, menanamkan dana di koin emas, berinvestasi emas online, dan berinvestasi pada produk lain yang lebih mudah dipahami.

 Oleh sebab itu, ingatlah prinsip dalam berinvestasi, “high risk, high return, low risk, low return”. Jadi jangan coba-coba untuk berinvestasi pada produk portofolio investasi tanpa mempelajari risikonya. *

Kategori :