“Kita menghimbau masyarakat kembali bekerja dengan tenang, mari fokus membangun negara Indonesia menjadi lebih maju dan makmur, ketika pemilu sudah selesai jangan ada sekat lagi di antara kita,” serunya.
"Lagipula masih ada pemilu berikutnya. Jadi mari kita kembali bersatu untuk kemajuan Indonesia ke depan," tambahnya.
Gus Rozi mengapresiasi kinerja semua lembaga negara yang sudah bekerja keras hingga proses pemilihan presiden dan calon anggota legislatif berjalan aman dan damai, dan apapun hasilnya, itu lah yang dipilih oleh rakyat Indonesia.
BACA JUGA:Cek Pinjaman Rp 25 Juta di KUR BRI 2024, Proses 7 Hari Langsung Cair
BACA JUGA:Harga Hp Oppo Terbaru Februari 2024, Sedang Turun Harga
Ia juga berharap agar masyarakat tidak boleh terpecah belah karena pilpres, sebab momentum politik lima tahunan itu hanya media untuk mencari pemimpin secara langsung dan terbuka.
"Pemilu hanyalah alat untuk memilih pemimpin bukan untuk berpecah belah," harap pengasuh pondok pesantren (ponpes) An-Nur 1 Bululawang itu.
Sebagaimana diketahui, dari hasil quick count pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul 58,60 persen dalam hitung cepat Litbang Kompas, Kamis 15 Februari 2024.
Data itu didapat dari hasil hitung cepat Litbang Kompas pada pukul 11.55 WIB. Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mendulang 25,26 persen suara.
BACA JUGA:Mengenal 6 Zodiak yang Harus Memperhatikan Keuangan di Bulan Februari 2024
BACA JUGA:Usut Perusakan Kantor Gubernur Jambi, Penyidik Polda Jambi Bakal Panggil Ketua KS Bara Tursiman
Lalu, pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,14 persen suara.
Perolehan suara tersebut diperoleh dari data penghitungan yang masuk sebesar 93,85 persen dari total 2.000 TPS sampel.
Adapun quick count Litbang Kompas dalam Pemilu 2024 menggunakan metodologi stratified random sampling (pencuplikan acak berjenjang) dan memiliki margin of error (batas kesalahan) sebesar 1 persen. Quick count ini dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas. *