TANJAB BARAT, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Drs. H. Anwar Sadat, M.Ag, harap kerjasama dalam pengawasan obat dan makanan ini dapat dilakukan secara optimal agar masyarakat Tanjabbar terlindungi dari obat-obatan dan makanan yang mengandung zat berbahaya.
Hal itu disampaikan Bupati saat menerima Audiensi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Jambi di Ruang Rapat Bupati Tanjabbar pada hari Selasa 20 febuari 2024.
“Penggunaan antibiotik juga menjadi masalah penting, termasuk pengawasan penggunaan antibiotik di apotek dan pengawasan obat-obatan terlarang yang dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter,” ujar Bupati.
Selain itu, Bupati mengucapkan terima kasih atas kunjungan Badan POM ke Pemerintah Daerah Tanjabbar.
BACA JUGA:Bupati Tanjabbar Hadiri Haul Ke-87 Tuan Guru Sapat di Inhil
BACA JUGA:Bupati Tanjab Barat Resmikan Klinik UMKM Dinas Koperindag
“Kerja sama ini harus ditingkatkan semaksimal mungkin untuk mendukung program-program yang telah dijalankan secara nasional dengan BPOM,” tutur Anwar Sadat.
“Saya memahami pentingnya pengawasan obat, Desa Pangan Aman, pasar, jajanan sekolah, terutama terkait dengan stunting. Kami di Tanjung Jabung Barat telah membuat kemajuan dalam menurunkan angka stunting,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa terkait dengan Desa Pangan Aman, akan ditentukan tiga nama desa yang akan diintervensi.
Sementara itu, dalam sambutannya, Kepala Balai POM, Veramika Ginting, S.Si, Apt., M.H, mengungkapkan dua program nasional yang perlu disampaikan. Pertama, program nasional terkait dengan tiga program yang sebelumnya telah dilaksanakan di Tanjabbar.
BACA JUGA:Bupati Resmikan Pos Damkar Kecamatan Tebing Tinggi
BACA JUGA:Bupati Tanjab Barat Terima dan Salurkan Bantuan Bencana dari PetroChina
“Program pertama adalah Desa Pangan Aman, di mana kami akan meminta tiga nama desa untuk diintervensi. Dari tiga desa ini, satu di antaranya adalah desa stunting yang akan kami intervensi dan lakukan bimbingan teknis, sehingga kami berharap desa ini juga dapat menjadi contoh bagi desa-desalainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, program ini akan dilombakan secara nasional. Di Tanjabbar, Desa Purwodadi telah diintervensi sejak tahun 2016, dan kami memiliki platform yang dapat dimanfaatkan untuk perlombaan.
“Program kedua adalah Pasar Aman. Oleh karena itu, kami mengundang Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk hadir, karena kami akan memeriksa pasar dari bahan berbahaya. Selain menjaga kebersihan, kami juga akan menyediakan posko bagi masyarakat untuk melaporkan jika ada kecurigaan terhadap makanan berbahan berbahaya,” tambahnya.