SUMBAR, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Gunung Marapi, yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanahdatar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), kembali menunjukkan aktivitas erupsinya dalam beberapa waktu terakhir.
Setelah mengalami penurunan intensitas letusan dalam dua pekan terakhir, kemarin, gunung tersebut kembali aktif. Setidaknya, telah terjadi beberapa kali letusan.
Menurut anggota Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Nugraha Kartadinata, intensitas letusan Gunung Marapi kemarin menunjukkan adanya suplai magma dari kedalaman gunung tersebut.
Oleh karena itu, meskipun aktivitasnya sempat menurun, penting untuk tetap memantau dan tidak mengabaikan aktivitas gunung ini.
BACA JUGA:Pemkot Gelar Safari Ramadhan Masjid Pahlawan Debai
BACA JUGA:Dinas Kominfo Kota Sungai Penuh jalin kerja sama dengan Media
Saat ini, status Gunung Marapi masih berada pada level III atau Siaga. Belum ada rencana untuk mengubah statusnya saat ini.
Status Siaga masih dianggap relevan dengan kondisi Marapi dan potensi bahayanya.
Letusan sebelumnya terjadi sebanyak empat kali, dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.500 meter di atas kawah.
Meskipun terjadi peningkatan intensitas, namun ketinggian kolom abu masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan letusan sebelumnya.
BACA JUGA:Pemkot Sungai Penuh Gelar Rakor Rembuk Stunting Tahun 2024
BACA JUGA:PLN EPI Gandeng Konsorsium Indokorea Gas Kembangkan Infrastruktur Midstream LNG di Nusa Tenggara
Potensi bahaya masih dianggap berada dalam radius 4,5 kilometer dari pusat kawah.
Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Marapi kembali meningkat, warga sekitar terus menjalankan aktivitas seperti biasa.
Mereka telah terbiasa dengan letusan-gunung tersebut dan mengambil langkah-langkah pencegahan, seperti menggunakan masker, untuk melindungi diri mereka dari dampak letusan dan abu vulkanik.