JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto hadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jambi tahun 2025 yang berlangsung pada Kamis 25 April 2024 di BW Luxury Jambi.
Musrenbang RKPD Provinsi Jambi tahun 2025 mengusung tema "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Rangka Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi Hijau di Provinsi Jambi".
Pembahasan ini bertujuan untuk menyepakati kebijakan pemerintah serta menyelaraskan program pembangunan daerah dengan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah.
"Alhamdulillah, hari ini kami menghadiri acara Musrenbang RKPD Provinsi Jambi tahun 2025. Musrenbang ini bertujuan untuk menyepakati arah kebijakan pemerintah dan menyelaraskan program pembangunan daerah dengan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah," ujar Edi Purwanto.
BACA JUGA:Madel Pastikan Maju Pilkada Sarolangun Lewat Jalur Independent
BACA JUGA:Silaturahmi ke Seberang Kota Jambi, Warga Sebut H Abdul Rahman Orang yang Fleksibel dan Tidak Pelit
Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan komitmen rembuk stunting tahun 2024 serta penandatanganan kesepakatan bebas benturan kepentingan antara legislatif, DPD pelaksana, dan penyedia dalam pelaksanaan pokok-pokok pikiran DPRD.
Edi Purwanto dalam sesi diskusi mengangkat isu lahan di Sungai Penuh yang memiliki potensi besar namun tidak dapat dimanfaatkan karena terendam air.
Lahan tersebut memiliki luas sekitar 3.000 hektare dan berpotensi menjadi lumbung ketahanan pangan jika dikelola dengan baik.
"Saya sampaikan bahwa kita memiliki 3.000 hektare lahan di Sungai Penuh yang tidak bisa digunakan karena terendam air. Kami sudah meninjau ke sana dan APBD kita tidak mampu mengcover biaya normalisasi sungai yang membutuhkan lebih dari 1 triliun rupiah," jelasnya.
Edi menambahkan bahwa jika lahan tersebut bisa dikelola dengan baik, setiap hektare dapat menghasilkan 9 ton panen sebanyak tiga kali dalam setahun, sehingga berpotensi menghasilkan 81.000 ton per tahun.
Hal ini bisa menjadi solusi ketahanan pangan di Provinsi Jambi dan perlu menjadi perhatian bersama.
"Jika lahan tersebut dikelola dan bisa tiga kali panen dalam setahun, dengan hasil 9 ton per hektare, kita bisa mencapai 81.000 ton per tahun. Ini bisa menjadi salah satu sumber ketahanan pangan di Provinsi Jambi dan perlu menjadi diskusi kita bersama," pungkasnya.*