JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ketegangan yang terus berlangsung di Timur Tengah mendapat sorotan internasional, dengan Iran menegaskan bahwa krisis dapat diakhiri jika Israel menghentikan operasi militer di Palestina.
Duta Besar Iran untuk Moskow, Kazem Jalali, menekankan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis terhadap penduduk sipil, terutama di Gaza, merupakan alasan utama dari berlanjutnya krisis tersebut.
"Kunci penyelesaian krisis saat ini terletak pada mengakhiri genosida terhadap warga Palestina," ujar Dubes Jalali dalam sebuah resepsi yang dilaporkan oleh Sputnik.
Iran menegaskan bahwa tanggapannya terhadap serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus telah selesai, namun mereka siap untuk merespons dengan lebih serius terhadap langkah-langkah baru yang diambil oleh Israel terhadap Iran.
BACA JUGA:Ibu Wajib Tahu, Apa Saja Sih Penyebab GTM pada Anak?
BACA JUGA:Anak Bosan Makan Nasi? Ini 18 Ide Pengganti Nasi
Operasi yang dilakukan Iran, menurut Jalali, bersifat terbatas dan tidak ditujukan terhadap sasaran sipil.
Pada April lalu, Israel melancarkan serangan udara terhadap gedung konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus, menyebabkan tewasnya tujuh anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran serta empat warga Suriah.
Sementara itu, IRGC Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada tanggal 13 April, menurut laporan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Meskipun demikian, IDF mengklaim bahwa mereka telah berhasil mencegat 99% target yang ditembakkan oleh Iran, termasuk semua drone.
BACA JUGA:Para Tokoh di Muaro Jambi Dukung Bachyuni Nyalon Jadi Bupati karena Dinilai Peduli dan Merakyat
BACA JUGA:Polri Gelar Pelatihan Digital Forensik Siber di Akpol Semarang
Krisis di Timur Tengah tetap menjadi fokus perhatian dunia internasional, dengan upaya-upaya diplomasi terus dilakukan untuk mencapai solusi yang damai bagi semua pihak yang terlibat.
Sementara itu, ekonom Ibrahim Assuaibi mengatakan konflik Iran dan Israel yang memanas dapat memicu para investor beralih ke aset safe haven (investasi risiko rendah).
Misalnya dolar AS dan emas, sehingga bisa mendorong pelemahan terhadap nilai tukar rupiah.