“Saya mengajak kita semua, seluruh masyarakat Provinsi Jambi, perempuan maupun laki-laki, untuk terus menyuarakan semangat Kartini tentang kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan, dan kemajuan bagi seluruh anak bangsa ini, setiap kelompok masyarakatnya, agar peradaban negeri yang lebih baik dapat kita wujudkan. Semangat Kartini hendaknya menjadi inspirasi kita semua bahwa kemajuan dan kesejahteraan harus diperjuangkan bersama-sama agar menjadi milik setiap masyarakat negeri ini,” kata Hesnidar.
BACA JUGA:Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas Akibat Helikopter Jatuh, Mantan Menlu Iran Salahkan AS
BACA JUGA:Nadiem: Ada Kesalahan Persepsi Terkait UKT dan Janji Batalkan Kenaikan UKT yang Tidak Logis
“Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak para perempuan Jambi dan seluruh masyarakat Jambi untuk meneladani pemikiran Kartini yang sangat luas terhadap isu kemanusiaan, toleransi, kesetaraan, kesehatan, pendidikan, kemiskinan serta penjajahan. Meningkatkan kepedulian dan kepekaan kita semua, memanfaatkan potensi dan privilise yang dimiliki untuk berperan serta mewujudkan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat. Keprihatinan seorang Kartini atas kondisi perempuan yang menjadi warga kelas dua di zamannya terdengar lantang hingga kini setelah lebih dari seabad kepergiannya. Kegundahan yang ia sampaikan melalui rangkaian kata dalam surat-suratnya menunjukkan pemikiran seorang perempuan yang kritis terhadap kondisi sosial yang ada disekitarnya,” lanjut Hesnidar Haris.
Hesnidar Haris juga menjelaskan, Kartini tidak punya massa apalagi uang, kekuatannya adalah kepekaan dan kepeduliannya terhadap perempuan dan negerinya yang menjadi alasannya untuk berjuang agar kaum perempuan di negerinya dapat berada dibarisan pembangunan negeri ini, menjadi mitra sejajar dan teman seperjuangan kaum lelaki, untuk membawa perubahan bagi seluruh masyarakat.
“Sejak zaman dahulu, Kartini telah menyadari bahwa pendidikan adalah instrumen paling mumpuni untuk membawa perubahan bagi bangsa, menguak fajar dan peradaban baru bagi kaum bumiputera. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan,” jelas Hesnidar Haris.
“Pemikiran Kartini ini hendaknya semakin menguatkan tekad dan semangat perempuan di masa kini untuk terus meningkatkan kualitas diri, mendidik diri dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, memperluas cakrawala pengetahuan, mengasah logika berpikir yang benar dan kritis terhadap beragam informasi yang hadir, agar potensi kaum perempuan yang sangat besar itu dapat dioptimalkan untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat di berbagai bidang kehidupan,” imbuh Hesnidar Haris.*