JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Piter Abdullah, seorang pakar ekonomi dan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, mengekspresikan optimisme bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki potensi untuk membawa Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi tujuh persen.
Menurut Piter, Indonesia memiliki semua prasyarat yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi tinggi di atas tujuh persen.
Namun, yang krusial adalah penerapan kebijakan yang tepat untuk mengatasi berbagai penyakit ekonomi yang selama ini ada, terutama masalah inefisiensi.
“Indonesia memiliki semua prasyarat untuk tumbuh tinggi di atas tujuh persen. Yang dibutuhkan adalah kebijakan yang tepat yang bisa mengatasi semua penyakit ekonomi selama ini, utamanya inefisiensi,” kata Piter dalam keterangan di Jakarta, Rabu 22 Mei 2024.
BACA JUGA:Prabowo Subianto Bertekad Ringankan Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Perguruan Tinggi Negeri
BACA JUGA:Tim Milenial Daftarkan Tafyani ke PPP sebagai Calon Bupati
Menurutnya, diperlukan kebijakan yang tepat yang bisa mengatasi semua penyakit ekonomi selama ini. "Utamanya inefisiensi," kata Piter dalam keterangannya di Jakarta.
Piter berharap bahwa pemerintah Prabowo-Gibran dapat menangani masalah inefisiensi ekonomi dengan baik, sehingga target pertumbuhan ekonomi tujuh persen menjadi hal yang bukan lagi mustahil.
Dia menekankan bahwa untuk mewujudkan visi Indonesia Maju, pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah kunci selama 10 tahun ke depan.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi maka akan berimbas juga terhadap penurunan angka pengangguran dan kemiskinan, yang bisa ditekan ke angka yang lebih rendah," tambahnya.
BACA JUGA:Masalah Batu Bara di Jalur Sungai, Nasroel: Hentikan Saja Perusahaan yang Tak Ikut Aturan
BACA JUGA:Ide Olahan Kulit Ayam: Ini Dia Resep Kulit Cabe Garam
Kalau pertumbuhan 5,1 sampai dengan 5,5 persen di Indonesia, kata dia, target Indonesia Maju tidak tercapai.
Piter juga menyoroti pentingnya kebijakan yang mendukung untuk mendorong konsumsi dan investasi sebagai faktor penentu pertumbuhan ekonomi.
Meskipun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar antara 5,1 hingga 5,5 persen pada tahun 2025, Piter menyatakan bahwa dengan kebijakan yang tepat, pertumbuhan ekonomi 5 hingga 6 persen masih sangat mungkin dicapai.