Kurangnya kehangatan
Ciri-ciri pola asuh otoriter yang pertama adalah kurangnya kehangatan, yang mana orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sering sekali terlihat maupun terasa kasar, dingin dan tidak sopan.
Para orang tua akan cenderung banyak mengomel bahkan membentak anak untuk anak mengikuti apa kemauan orang tua.
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter sedikit bahkan tidak pernah memberikan dorongan, pujian, atau penghargaan atas pencapaianya maupun disiplin yabg diperlihatkan oleh anak.
Nah pada pola asuh otoriter ini orang tua juga jarang menunjukkan kehangatan kepada anaknya dan lebih sering memarahi anak serta sibuk dengan pekerjaannya.
Sedikit kebebasan untuk memilih
Ciri-ciri pola asuh otoriter yang kedua adalah sedikit kebebasan untuk memilih, yang mana anak tidak diberikan kesempatan memilih dalam mengambil keputusan.
Di sini orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter hanya mengutamakan komunikasi satu arah saja, yang mana si anak harus mendengarkan orang tanpa kecuali, dan anak tidak memiliki kesempatan untuk didengar.
Orang akan cenderung mengikuti aturan yang sudah ditetapkan dan tidak memberikan kesempatan kedua jika aturan tersebut tidak diikuti.
BACA JUGA:Wakil Gubernur Jambi, Abdullah Sani Akui SDM Kerinci-Sungai Penuh Sangat Luar Biasa
BACA JUGA:Pemkab Tebo Anggarkan Rp3,9 Milyar untuk Dana PAM Pilkada
Ketidak sabaran dalam mendidik
Ciri-ciri pola asuh otoriter yang ketiga adalah orang tua yang tidak sabar dalam mendidik anak.
Orang tua yang mnerapkan pola asuh otoriter ini tidak pernah menjelaskan kenapa anak harus menghindari perilaku tertentu, karena orang tua menganggap anak hanya perlu tau tanpa melibatkan anak dalam pengambilan keputusan.