Tradisi ini dilakukan setelah selesai melaksanakan solat Idul Adha. Gamelan Sekaten ini dipertontonkan 3 kali dalam setahun yaitu, saat Idul Fitri, Idul Adha, dan perayaan maulid nabi Muhammad SAW.
Gamelan Sekaten ini sebagai bukti penyebaran Islam oleh sunan gunung jati. Inti dari tradisi ini ialah, membunyikan gamelan sebagai pertanda umat Islam merayakan hari raya atau hari kemenangan.
Gamelan ini akan mulai dibunyikan setelah sultan keraton kasepuhan keluar dari masjid agung sang cipta rasa, setelah selesai shalat Idul Adha.
Alunan gamelan ini akan mengalun mulai dari pagi hingga siang hari dari Siti Inggil, di kompleks keraton kasepuhan. Dulu masyarakat yang ingin menyaksikan gamelan ini harus membayar.
Tetap tidak dengan uang melainkan dengan syahadat, yang di sebut syahadatain.
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Pinto Jaya Negara Minta CJH 2024 jaga Kesehatan
BACA JUGA:Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT
4. Meugang di Aceh
Tradisi ini merupakan, tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama semua kalangan oleh warga Aceh. Tradisi ini selalu di lakukan satu hari sebelum Idul Fitri dan Idul Adha.
Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1907, masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda. Pada hari meugang, daging yang telah disiapkan dimasak dan dimakan bersama-sama.
Selain itu sultan Iskandar muda juga akan, membagikan daging kepada yatim dan duafa, dalam jumlah yang sangat besar.
Tradisi ini masih bertahan hingga sekarang, sehingga kementerian pendidikan dan kebudayaan memasukkan, tradisi ini ke warisan budaya tak benda.
BACA JUGA:Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Lakukan TC Sore ini
BACA JUGA:Perindo Nilai H Abdul Rahman Punya Peluang Menang di Pilwako Jambi 2024
Itulah tradisi-tradisi unik yang ada di Indonesia. Sebenarnya masih banyak lagi tradisi Indonesia yang unik, yang belum kita ketahui. Karena Indonesia memiliki berbagai daerah dan suku, yang memiliki keunikannya sendiri-sendiri. Bagaimana dengan daerahmu, apakah memiliki tradisi unik juga sebelum Idul Adha?*