JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pada setiap perayaan Idul Adha, umat Muslim di seluruh dunia melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan ternak, seperti sapi, kambing, atau domba.
Salah satu fenomena yang sering kali menjadi perbincangan adalah apakah sapi benar-benar menangis saat akan dikurban.
Apakah ini fakta atau sekadar mitos?
Perspektif Ilmiah
Secara ilmiah, hewan seperti sapi memang dapat mengeluarkan air mata.
BACA JUGA:Sekretaris Utama BKKBN Resmikan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Jambi
BACA JUGA:BKKBN Dukung Upaya Penurunan Stunting di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci
Namun, air mata tersebut biasanya bukanlah ekspresi dari emosi seperti yang dialami manusia.
Air mata pada sapi umumnya berfungsi untuk melindungi mata dari debu dan iritasi.
Dr. Temple Grandin, seorang profesor ilmu hewan, menyatakan bahwa meskipun hewan dapat merasakan stres dan ketakutan, mereka tidak menunjukkan emosi dengan cara yang sama seperti manusia.
Stres pada hewan dapat terjadi akibat perubahan lingkungan, penanganan yang kasar, atau situasi yang tidak biasa, termasuk saat proses penyembelihan.
BACA JUGA:PT SAL Astra Agro, Dukung Pendidikan Suku Anak Dalam, Nirai Raih Kelulusan dari SMKN 8 Sarolangun
BACA JUGA:Harga Samsung Galaxy M11 Kini Semakin Murah di Bulan Juni 2024
Namun, perlu dicatat bahwa pengeluaran air mata pada sapi dalam konteks ini lebih berkaitan dengan respons fisik terhadap stres daripada ekspresi emosional yang serupa dengan menangis pada manusia.
Perspektif Agama dan Budaya