Badan Geologi memberikan beberapa rekomendasi penting untuk masyarakat sekitar Gunung Semeru.
Pertama adalah tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Kemudian, tidak beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
BACA JUGA:Terungkap, Ini Motif dan Kronologi Kasus Pembunuhan Mayat Tanpa Kepala di Bungo
Rekomendasi selanjutnya adalah tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Lalu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Gunung Semeru tetap dalam status Siaga dengan aktivitas vulkanik yang terus berlangsung.
BACA JUGA:Yuk Cobain! Resep Tahu Steam Udang yang Tampilanya Cantik Lezat Baget
BACA JUGA:Redmi Note 13 Pro: Nih untuk Kamu, Rekomendasi HP Harga 3 Jutaan
Masyarakat di sekitar area terdampak diimbau untuk mematuhi rekomendasi yang diberikan oleh Badan Geologi demi keselamatan bersama.
Pemantauan terus dilakukan untuk memastikan bahwa segala perkembangan terbaru dapat segera diinformasikan kepada masyarakat. *