JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - FKIK Universitas Jambi baru-baru ini mengadakan Workshop For Effective Strategies In Strengthening Interprofessional Collaboration In Health Education di Hotel Swiss-Bell Jambi pada 16 Juli 2024.
Acara ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kurikulum FKIK, khususnya dalam konteks pendidikan internasional.
Dr dr Humaryanto, Dekan FKIK, menjelaskan bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk mempersiapkan mahasiswa dalam kolaborasi lintas profesi dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.
Hal ini sejalan dengan visi FKIK untuk meningkatkan interprofessional education, yang merupakan fokus utama dalam pendidikan mereka.
BACA JUGA:Mobil Off-Road Listrik Pertama di Indonesia, Ini Penampakan Chery iCar 03
Workshop ini juga merupakan implementasi dari kerjasama antara FKIK Universitas Jambi dengan Maastricht University Belanda.
Humaryanto menyebutkan bahwa kegiatan ini akan menjadi kegiatan tahunan sebagai bagian dari kerjasama internasional dengan universitas tersebut.
Ketua Panitia Pelaksana, dr Raihana Suzan, menambahkan bahwa workshop ini merupakan lanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani dengan Maastricht University pada September 2023.
Dia menekankan pentingnya interprofessional education dalam kurikulum FKIK yang akan diterapkan mulai bulan Agustus tahun ini.
BACA JUGA:Hj Mursida, si Camat Hitam Putih, Ajak Warga Pasir Putih Dukung H Abdul Rahman
BACA JUGA:Honda EM1 e: dan Deretan Motor Berteknologi Tinggi Hadir di GIIAS 2024
Workshop ini dihadiri oleh 50 peserta, terdiri dari dosen FKIK UNJA dan perwakilan dari empat Puskesmas di Jambi, yaitu Puskesmas Pal 10, Puskesmas Pakuan Baru, Puskesmas Simpang Kawat, dan Puskesmas Rawasari.
Raihana Suzan berharap bahwa workshop ini bukan hanya menjadi langkah awal, tetapi juga akan diikuti dengan program-program seperti pertukaran mahasiswa dan dosen serta pelatihan lanjutan di Maastricht University.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperkuat kerjasama internasional FKIK dengan Maastricht University, tetapi juga mendukung pengembangan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam pendidikan kesehatan lintas profesi yang lebih baik dan terintegrasi.