"Dengar, saya tidak akan memilih Wakil Presiden Trump untuk menjadi wakil presiden [jika] saya pikir dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden," kata Biden.
Trump merupakan saingan Biden di Pilpres pada 2020. Kini, dia menjadi saingan Harris usai Presiden AS itu mundur dari capres.
2. Sebut Trump professor
Biden juga pernah menyebut Trump sebagai professor saat bicara di Wisconsin pada 25 Januari.
BACA JUGA:TMMD ke-121 Kodim 0415/Jambi, Akses Air Bersih Desa Suka Maju Lebih Mudah
BACA JUGA:Harga Terbaru Xiaomi Pad 6 di Bulan Juli 2024, Main Game Rata Kanan
Kala itu, Biden membandingkan pertumbuhan sosial-ekonomi AS saat ini dengan di masa pemerintahan Trump.
Biden memandang AS jauh lebih baik sekarang karena ada belasan juta pekerjaan baru untuk masyarakat, akses internet yang meluas sehingga membantu roda perekonomian di wilayah.
Dia lalu menyoroti angka pengangguran yang berkurang drastis, bahkan terendah yakni di bawah empat persen untuk rentang terpanjang dalam 50 tahun terakhir.
"Itulah rencana ekonomi kami: berinvestasi di Amerika, berinvestasi pada produk-produk Amerika, membangun di Amerika," kata Biden, dikutip Gedung Putih.
Dia lalu berujar, "Itulah yang kami sebut Bidenomics. [Sementara] Profesor saya - yah, saya tidak akan membahas profesor saya. Maksud saya, lihatlah, pendahulu saya, dia memilih jalan yang berbeda."
BACA JUGA:Sekda Budhi Hartono Sambut Kepulangan Jamaah Haji Asal Kabupaten Muaro Jambi
BACA JUGA:Bikin Bayi Kenyang dan Sehat, Ini 10 Tips agar ASI Lancar Selama Menyusui
Pengucapan "profesor" dan "pendahulu" memang cukup mirip dalam bahasa Inggris, yakni professor dan predecessor. Presiden 81 tahun tersebut kemungkinan tergelincir ketika hendak mengucapkan "predecessor."
3. Salah sebut nama Zelensky jadi Putin.
Biden sempat salah sebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin saat pidato di konferensi tingkat tinggi NATO di Washington pada 11 Juli.