Dalam sejarahnya, Denmark penuh dengan ekspedisi Viking untuk melakukan penyerbuan ke seluruh dunia. Denmark kerap terlibat dalam konflik untuk memperluas dan mempertahankan wilayahnya. Maka, tidak pernah ada upaya besar untuk merebut Denmark oleh pasukan asing.
3. Jepang
Jepang memiliki sejarah panjang sebagai kekuatan imperial dan tidak pernah dijajah oleh bangsa asing, bahkan negara inilah yang menjajah bangsa lainnya termasuk Indonesia.
Meskipun pernah mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II dan sempat berada di bawah pendudukan sekutu, terutama Amerika Serikat, tetapi Jepang tetap mempertahankan struktur kekaisarannya.
4. Arab Saudi
Arab Saudi terbentuk pada tahun 1932 ketika Abdulaziz Ibn Saud menyatukan sebagian besar Semenanjung Arab lalu mendirikan Kerajaan Arab Saudi.
BACA JUGA:354 Warga Binaan Lapas Bungo Terima Remisi Umum HUT RI Ke-79
Namun, lantaran kerajaan ini dibentuk melalui penyatuan internal dan bukan melalui perang kemerdekaan melawan penjajah asing, maka Arab Saudi tidak punya hari kemerdekaan.
Kendati demikian, Kerajaan Arab Saudi merayakan hari nasional setiap tanggal 23 September untuk memperingati pembentukan kerajaan tersebut.
5. Nepal
Nepal selalu menjadi negara berdaulat dan tidak pernah dijajah oleh kekuatan asing walau secara geografis wilayahnya kecil. Meskipun Inggris sempat berusaha menjajah Nepal pada awal abad ke-19, negara ini berhasil mempertahankan kemerdekaannya melalui Perang Anglo-Nepal (1814-1816).
Nepal kemudian menandatangani Perjanjian Sugauli dengan Inggris, yang mengakhiri konflik dan mengukuhkan kebebasan Nepal.
Namun, karena memang tidak pernah berhasil dijajah, Nepal akhirnya tidak memiliki hari kemerdekaan. Walau begitu, salah satu negara tertua di Asia Selatan ini merayakan hari-hari bersejarah lainnya seperti Hari Persatuan Nasional pada tanggal 21 Desember.
6. Thailand
Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh bangsa Eropa. Walau Inggris dan Prancis sempat menguasai sebagian besar wilayah di sekitar Thailand, negara ini mampu mempertahankan kemerdekaannya melalui diplomasi yang cerdik dan modernisasi cepat yang dipimpin oleh Raja Chulalongkorn pada akhir abad ke-19.