MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Para pelaku wirausaha pastinya sudah tidak asing lagi dengan tanaman bonsai.
Bonsai merupakan tanaman hias bernilai seni tinggi yang berasal Negeri Sakura ini memiliki peluang bisnis yang bagus, karena banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.
Tanaman ini biasanya dibudidayakan dan dikoleksi di rumah. Meski harganya selangit, peminat bonsai rela merogoh kocek yang dalam demi meminang bonsai favorit mereka.
Sehingga, dalam hal ini para penggelut bisnis bonsai merupakan yang paling diuntungkan dengan tingginya harga tanaman hias itu.
BACA JUGA:Lawan Dominasi Pebalap Tuan Rumah, Ramadhipa Tampil Kencang di IATC Motegi
BACA JUGA:Datang ke Athaya Garden, Warga Dusun Mulya Jaya Tegaskan All Out Menangkan Jumiwan-Maidani
Arafik, salah seorang pelaku usaha tanaman bonsai di Kelurahan Nibung Putih, Kecamatan Muarasabak Barat, Kabupaten Tanjab Timur ini membuktikannya.
Dengan memiliki bisnis pembibitan dan pembuatan bonsai di rumahnya sendiri, pria yang juga dikenal sebagai seorang jurnalis senior di Kabupaten Tanjab Timur ini mampu meraup untung hingga belasan juta rupiah.
"Awal saya memulai bisnis bonsai ini, saat ada pandemi Covid-19 kemarin. Saya memanfaatkan pekarangan rumah saya untuk lokasi usaha saya," ucapnya.
Dirinya menjelaskan, untuk menghasilkan bonsai yang indah dan bernilai seni tinggi, pebonsai harus memiliki keterampilan dan kesabaran dalam membuatnya.
BACA JUGA:Pujakesuma Dukung BBS - Jun Mahir
BACA JUGA:Zuwanda Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sungai Gelam
Semakin indah bentuk bonsai, semakin mahal harganya. Tanaman bonsai hasil karya tangannya telah banyak dipesan hingga kabupaten kota di dalam Provinsi Jambi.
"Selain itu, kalau di kabupaten ini ada acara-acara dinas atau acara pribadi, bonsai saya ini juga sering di sewa untuk dekorasi miniatur taman atau untuk menghias pelaminan," jelasnya.
Arafik menambahkan, bonsai merupakan salah satu tanaman yang harus dirawat sedemikian rupa.