Selain membunuh Matnur, para pelaku juga membawa kabur mobil Toyota Fortuner warna putih milik korban.
Akhirnya pelarian salah satu pelaku berakhir. Ini setelah kepolisian mencium keberadannya yang sedang menaiki bus menuju arah Jambi.
Sontak tim gabungan bergerak dan menyergap satu pelaku di dalam bus di ruas jalan lintas timur (Jalintim) Palembang- Jambi, tepatnya di Kecamatan Tungkal Jaya, Kabupaten Muba sekitar pukul 05.00 WIB, Kamis 3 Oktober 2024.
"Memang benar satu dari tiga pelaku perampokan dan pembunuhan Matnur telah ditangkap," kata AKBP Listiyono Dei Nugroho, Kapolres Muba.
BACA JUGA:Mengapa Seseorang Bisa Jomblo dalam Waktu Lama? Tinjauan dari Sudut Pandang Psikologi
BACA JUGA:7 Tanda Orang yang Memiliki Karisma dan Disukai Banyak Orang
Penangkapan satu pelaku itu, menjadi modal dan pengembangan mengungkap kasus perampokan dan pembunuhan Matnur warga Jambi itu.
Kapolres Muba AKBP Listiyono Dei Nugroho pun, mengimbau dua pelaku yang masih kabur segera menyerahkan diri.
Terkait penanganan kasus ini, menurut dia akan diambil alih oleh Polda Jambi. "Pengejaran dilalukan bersama-bersama dan nantinya akan diserahkan ke Polda Jambi karena TKP nya di sana," jelasnya.
Berita sebelumnya, masyarakat Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria yang diketahui bernama Matnur (48), akrab disapa Inun, di Desa Telang, Rabu 11 September 2024 lalu.
BACA JUGA:Anggota DPR RI Syarif Fasha: Jambi Independent Banyak Berjasa untuk Saya
BACA JUGA:DPC PDIP Rapatkan Barisan untuk Menangkan H Abdul Rahman - H Andi Muhammad Guntur Muchtar
Matnur, yang berprofesi sebagai sopir mobil rental jurusan Kuala Tungkal-Jambi, hilang kontak sejak Senin, 9 September 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban menjemput tiga penumpang dari Batam di pelabuhan menggunakan mobil Toyota Fortuner putih dengan nomor polisi BH 1455 GJ.
Perjalanan korban dimulai dari pelabuhan dengan tujuan Jambi, namun kontak terakhir dengan korban terputus setelah ia menurunkan seorang penumpang di sebuah pesantren.
Anjas, seorang teman korban yang juga sopir travel, mengungkapkan bahwa Matnur terakhir kali berangkat dari pelabuhan Roro Kuala Tungkal-Batam.