BACA JUGA:Usulan DOJ untuk Mengatasi Monopoli Google: Ancaman Serius atau Peluang Kompetisi Baru?
Kebutuhan dasar manusia untuk dicintai dan mencintai sering kali tidak terpenuhi ketika seseorang tidak memiliki pasangan, yang berdampak pada kepuasan hidup mereka.
3. Stres Sosial
Di beberapa masyarakat, status jomblo sering kali masih dipandang negatif, terutama bagi mereka yang berada di usia yang diharapkan sudah menikah atau berpasangan.
Tekanan sosial ini dapat menyebabkan seseorang merasa tidak sesuai dengan ekspektasi budaya, yang kemudian berujung pada perasaan rendah diri atau bahkan kecemasan sosial.
Kritik dan pertanyaan dari keluarga atau teman mengenai status jomblo seseorang dapat memperburuk kondisi psikologis dan membuat mereka lebih stres.
4. Pengaruh pada Kesehatan Fisik
Bahaya menjomblo tidak hanya berdampak pada psikologi, tetapi juga pada kesehatan fisik.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh 'Harvard Health', individu yang menjomblo dalam waktu lama dan merasa kesepian cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit kardiovaskular dan tekanan darah tinggi.
BACA JUGA:Selebgram Medan Jadi Tersangka Kasus Penodaan Agama: Ratu Talisha Ditahan
BACA JUGA:Penyebab dan Cara Efektif Mengatasi Bau Badan
Kesepian dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang menjadi salah satu faktor penyebab berbagai penyakit fisik.
5. Rasa Tidak Aman dan Kecemasan Akan Masa Depan
Tanpa adanya pasangan atau dukungan emosional yang stabil, beberapa orang yang menjomblo sering kali mengalami kecemasan akan masa depan, terutama terkait dengan isu pernikahan dan keberlangsungan hidup.
Ketidakpastian ini dapat memicu perasaan tidak aman dan kecemasan berlebih, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Menjomblo dalam waktu lama dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental, emosional, dan fisik seseorang.