Soft Saving: Menjaga Keseimbangan Hidup
Berbeda dengan strategi menabung konvensional yang mengutamakan akumulasi kekayaan, soft saving adalah pendekatan yang lebih fleksibel.
Fokus utama dari soft saving adalah menjaga keseimbangan antara kehidupan emosional dan finansial.
Gen Z lebih mengutamakan kesejahteraan mental dan pengalaman hidup dibandingkan sekadar mengumpulkan uang untuk masa depan yang belum pasti.
Meskipun nominal tabungan yang dihasilkan mungkin tidak sebesar metode konvensional, soft saving memungkinkan mereka menciptakan keseimbangan yang sesuai dengan kebutuhan pribadi.
Pendekatan ini memberikan ruang untuk menikmati hidup tanpa mengabaikan tanggung jawab keuangan, sehingga Gen Z mampu menjaga kesehatan mental di tengah tekanan ekonomi.
BACA JUGA:Gagal Curi Poin dari Bina Mitra, Gama Jambi Kubur Impian ke 8 Besar Liga PSSI Kota Jambi 2024
BACA JUGA:Pertarungan Sengit: Portugal Kalahkan Polandia 3-1 dengan Gol Spektakuler dari Ronaldo dan Silva!
Doom Spending: Ketika Ketidakpastian Memicu Konsumerisme
Doom spending adalah fenomena di mana individu mengatasi kecemasan dan ketidakpastian ekonomi dengan cara berbelanja secara berlebihan.
Tren ini sering terjadi ketika orang merasa frustrasi atau tidak nyaman dengan masa depan mereka, sehingga mereka menggunakan belanja sebagai pelarian sementara.
Sayangnya, doom spending dapat berdampak buruk pada kondisi finansial jangka panjang karena perilaku ini sering kali berujung pada konsumsi impulsif yang tidak terencana.
Banyak ahli keuangan mengingatkan bahwa doom spending adalah jebakan yang perlu diwaspadai.
Solusinya adalah meningkatkan kesadaran tentang pengelolaan uang dan berfokus pada menabung, meskipun sedikit demi sedikit.
Dengan cara ini, seseorang dapat menikmati hidup tanpa terjerumus dalam kebiasaan belanja yang merugikan.