Paparan sinar biru dari layar gadget dapat merusak penglihatan anak dan menyebabkan gangguan tidur. Anak yang sering bermain gadget sebelum tidur cenderung mengalami masalah tidur, karena sinar biru dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk siklus tidur yang sehat.
Selain itu, penggunaan gadget secara pasif menyebabkan anak kurang bergerak, yang dapat meningkatkan risiko obesitas sejak dini.
Kurangnya aktivitas fisik yang seharusnya terjadi melalui bermain di luar ruangan, berlari, dan kegiatan motorik kasar lainnya bisa mengganggu perkembangan fisik anak.
Gangguan Perilaku dan Emosional
Gadget juga dapat berdampak pada kesehatan emosional anak. Banyak anak yang terpapar konten yang tidak sesuai dengan usia mereka, baik itu dalam bentuk permainan video, tayangan televisi, atau video daring.
Paparan konten yang agresif atau berlebihan dapat memicu perilaku agresif, kecemasan, dan kesulitan dalam mengendalikan emosi.
BACA JUGA:Pjs Gubernur Jambi Sudirman Tegaskan Pentingnya Peran KORPRI dalam Pembangunan Daerah
Selain itu, terlalu sering bermain gadget dapat membuat anak mudah frustasi ketika mereka harus beradaptasi dengan situasi nyata yang membutuhkan perhatian dan usaha lebih.
Kecanduan gadget juga bisa menyebabkan anak menjadi lebih temperamental dan sulit diatur, terutama ketika waktu bermain gadget dibatasi.
Keterbatasan Interaksi Keluarga
Pemberian gadget kepada anak usia dini dapat menurunkan kualitas hubungan keluarga. Anak yang terlalu asyik dengan gadget cenderung kurang terlibat dalam aktivitas keluarga, seperti makan bersama atau bermain dengan anggota keluarga lainnya.
Hal ini dapat menciptakan jarak emosional antara anak dengan orang tua dan saudara-saudaranya, yang seharusnya menjadi pilar utama dalam membangun ikatan emosional yang kuat.
Pemberian gadget kepada anak usia dini memang bisa memberikan manfaat tertentu, tetapi jika tidak digunakan dengan bijak, risiko gangguan perkembangan kognitif, kesehatan fisik, hingga gangguan emosional sangatlah nyata.
BACA JUGA:Satu Hati Raih Prestasi, Sinsen Ajak Siswa dan Guru SMK Berkompetisi di Dunia Otomotif