Aktingnya dalam film ini, serta perannya di Priscilla dan Civil War, semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu talenta muda yang patut diperhitungkan di Hollywood.
Sebagai sutradara yang telah menorehkan namanya dalam genre horor dengan karya-karya seperti Evil Dead (2013) dan Don’t Breathe (2016), Álvarez membawa ketegangan khasnya ke dalam Alien: Romulus.
Sejak kemunculan Facehugger hingga Xenomorph, intensitas adegan horor dan jumpscare terasa semakin meningkat, terutama pada babak ketiga film yang penuh aksi menegangkan.
Álvarez menyajikan lebih banyak momen horor yang membuat penonton terus waspada di sepanjang film.
Meski begitu, Alien: Romulus masih memiliki ruang untuk inovasi yang lebih dalam dunia sci-fi horor, dan belum menghasilkan momen seikonik Alien (1979).
BACA JUGA:Kehangatan Pernikahan Yislam Jaidi dan Miskah Shafa: Resmi Menjadi Bagian Keluarga Jaidi
BACA JUGA:Jadi Sosok Paling Setia dan Penyayang: Berikut Fakta Mengenai Cancer
Namun, eksekusi yang matang dan cerita yang ramah bagi berbagai kalangan membuat Alien: Romulus berpotensi mencatat kesuksesan besar di box office.
Dengan eksekusi yang solid dan cerita yang fresh namun tetap setia pada akar waralaba, Alien: Romulus membuktikan dirinya sebagai film yang patut ditunggu-tunggu dan mampu memuaskan baik penggemar lama maupun penonton baru.