JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kebijakan seragam sekolah telah menjadi topik perdebatan yang melibatkan berbagai sudut pandang pendidikan, budaya, dan sosial.
Beberapa negara, seperti Jepang, Inggris, dan Indonesia, menetapkan seragam sekolah sebagai kewajiban, sementara negara lain seperti Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lebih fleksibel, memberikan kebebasan pada siswa untuk memilih pakaian mereka sendiri.
Alasan di balik kebijakan seragam di berbagai negara berkaitan erat dengan budaya, nilai sosial, dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh sistem pendidikan mereka masing-masing.
Mengapa Sebagian Negara Mewajibkan Seragam Sekolah?
Di negara-negara yang mengharuskan seragam, seragam sering dianggap sebagai simbol kesetaraan dan disiplin.
Negara seperti Jepang dan Inggris percaya bahwa seragam sekolah membantu mengurangi perbedaan sosial antara siswa dan menanamkan rasa kebanggaan serta disiplin diri.
BACA JUGA:Rekor Head to Head Indonesia vs Jepang: Bisa Kah Garuda Mengakhiri Dominasi Samurai Biru?
BACA JUGA:Italia Kunci Puncak Klasemen Usai Tundukkan Belgia 1-0, Apa Selanjutnya?
Menurut penelitian yang diterbitkan di International Journal of Educational Management, penggunaan seragam membantu mengurangi potensi perbandingan status sosial di antara siswa, sehingga mengurangi tekanan dan potensi bullying terkait pakaian dan merek.
Di beberapa negara Asia, seragam sekolah juga memiliki makna budaya yang dalam. Seragam dianggap mencerminkan tata tertib dan nilai kolektif yang tinggi, selaras dengan budaya yang menghargai keharmonisan sosial.
Selain itu, seragam membantu siswa untuk fokus pada kegiatan belajar, bukan pada penampilan mereka atau perbedaan materi yang dapat menciptakan ketimpangan.
Mengapa Ada Negara yang Tidak Mewajibkan Seragam?
Di negara-negara seperti Amerika Serikat dan sebagian negara Eropa, seragam sekolah umumnya tidak diwajibkan. Nilai-nilai yang ditekankan dalam sistem pendidikan mereka adalah kebebasan berekspresi, kreativitas, dan individualitas.
Dengan tidak mewajibkan seragam, mereka berupaya memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri dan kepribadian masing-masing.
BACA JUGA:Balas Dendam Tuntas! Inggris Tumbangkan Yunani 3-0 di Athena