Tutup APSI 2024, Konsul RI Tawau Ajak Belajar dari Keberhasilan Timnas Sepakbola Jepang

Minggu 17-11-2024,09:08 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

TAWAU, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo resmi menutup puncak kegiatan Apresiasi Prestasi dan Seni (APSI) 2024 tingkat Sekolah Dasar (SD) secara luring di ruang Nusantara Konsulat RI di Tawau, Sabtu, 16 November 2024.

Hadir di ruang Nusantara antara lain oleh Home Staff dan Pengurus Dharma Wanita Persatuan Konsulat RI Tawau, Tokoh Masyarakat Indonesia di Tawau, guru-guru Community Learning Center (CLC), para pelajar SD finalis APSI 2024 beserta orang tua masing-masing.

Sedangkan secara daring lewat zoom hadir Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan para pelajar SD dari seluruh CLC di wilayah kerja Konsulat RI Tawau yang meliputi Tawau, Kunak, Lahad Datu, Kalabakan dan Semporna.

Mengawali sambutannya, Konsul RI Tawau Aris Heru Utomo mengajak seluruh hadirin untuk menyongsong hadirnya generasi emas Indonesia lewat sebuah pantun berikut: Cahaya Malam sedikit temaram/Ladang sawit banyak di Malaysia/Mari Jadikan Indonesia aman dan tenteram/Untuk Menyongsong generasi emas Indonesia.

BACA JUGA:Pelantikan Ribuan Relawan SUKA, Paslon Syukur-Khafid Janjikan Program Peningkatan Ekonomi Rakyat

BACA JUGA:Jenguk Korban Bentrok, Jumiwan Aguza Sampaikan Permohonan Maaf

Selanjutnya Konsul RI menyampaikan apresiasi kepada para guru CLC yang secara konsisten mendukung Konsulat RI menyelenggarakan kegiatan APSI setiap tahunnya.

“Apresiasi atau pujian layak diberikan kepada seluruh Panitia APSI 2024 serta para guru pembimbing yang telah bekerja keras menyelanggarakan kegiatan pemberian apresiasi kepada pelajar SD yang mengikuti 11 jenis  perlombaan akademik dan non-akademik, diantaranya adalah lomba matematika, sains, menyanyi, menari, dan senam kesegaran jasmani,” ujar Konsul RI.  

Konsul RI juga menyampaikan bahwa beragamnya kategori perlombaan yang digelar dalam kegiatan APSI menunjukkan bahwa prestasi seorang pelajar sebenarnya dapat dipandang dari berbagai bidang, akademik dan non-akademik.

“Saat ini masih banyak masyarakat yang memandang prestasi pelajar hanya dari aspek akademik saja. Prestasi pelajar dalam olimpiade matematika, sains dan sejenisnya lebih banyak disorot dibandingkan prestasi pelajar di bidang non-akademik seperti menyanyi, menari, menggambar, membaca puisi, berolahraga dan sebagainya. Akibatnya pelajar tidak terdorong untuk mengembangkan bakatnya di bidang non-akademik,” ujar Konsul RI lebih lanjut. 

BACA JUGA:Usai Debat, Cawabup Maidani Jenguk Korban Bentrok

BACA JUGA:Jelang Debat Kedua, Jumiwan Aguza - Maidani Ajak Pendukung Untuk Tertib

“Padahal sekarang ini banyak profesi-profesi yang berkembang di masyarakat justru berangkat dari prestasi di bidang non-akademik seperti penyanyi, penari, pelukis dan juga olahragawan di antaranya pemain sepakbola,” jelas Konsul RI.

“Dahulu, ketika masih di SD, saya dan kebanyakan teman-teman sebaya ketika ditanya apa cita-citanya saat kelak dewasa nanti, maka sebagian besar jawabannya adalah menjadi dokter, insinyur, pilot, tentara, polisi atau guru. Pada saat itu tidak terbayang cita-cita menjadi seniman, pemain sepakbola apalagi menjadi youtuber atau vlogger,” tambah Konsul RI.  

“Oleh karena itu saya mengapresiasi peran para guru-guru CLC dan orang tua dalam membimbing para pelajar/anaknya untuk menumbuh kembangkan bakatnya masing-masing. Bisa saja seorang pelajar tidak terlalu tertarik dengan pelajaran matematika, tapi ternyata memiliki bakat luar biasa dalam menggambar, bermain musik atau bermain sepakbola. Padahal bakat-bakat tersebut jika diasah dengan baik sejak anak-anak maka bakat yang dimiliki akan menjadi berlian yang bermanfaat bagi masa depan sang anak,” tegas Konsul RI.

Kategori :