Ketua tim MBKM Pro-IDe IMADIKA, Maynanda Pratama, memberikan penjelasan terkait tantangan dalam mewujudkan kegiatan, ataupun proker mereka dalam MBKM Pro-IDe ini.
Ia juga menjelaskan pelaksanaan proker ini terbatas oleh waktu, sehingga kegiatan harus dijalankan secara padat. Selain itu, kurangnya tenaga pendukung menjadi hambatan tersendiri bagi mereka.
"Waktu pelaksanaan yang terbatas membuat beberapa kegiatan harus dijalankan secara padat dan efisien, kurangnya tenaga pendukung, terutama dalam tahap pembangunan dan pengelolaan Pondok Baca, sehingga pelaksanaan bergantung pada kerja sama sukarela," sebutnya.
Terlepas dari semua tantangan dan hambatan, tim MBKM Pro-IDe dari IMADIKA Universitas Jambi, punya harapan besar pada kegiatan ini.
Mereka semua berharap agar program ini dapat mendorong Desa Sakean menjadi lebih maju dengan memiliki generasi yang melek teknologi, kreatif dan bermoral.
"Harapannya, program ini dapat mendorong Desa Sakean menjadi lebih maju dengan generasi muda yang melek teknologi, kreatif, dan bermoral," ujar Maynanda Pratama.
Pembangunan Pondok Baca juga diharapkan jadi pusat literasi berkelanjutan bagi masyarakat, kegiatan seperti seni dan gotong royong ditujukan untuk memperkuat solidaritas, kepedulian lingkungan, dan kemajuan desa yang inovatif.
"Pondok Baca diharapkan menjadi pusat literasi dan kreativitas yang berkelanjutan, sementara kegiatan seni dan gotong royong memperkuat solidaritas serta kepedulian lingkungan. Seluruh program dirancang untuk menciptakan masyarakat yang inovatif, berkarakter, dan siap berkontribusi pada kemajuan desa," jelas Maynanda Pratama.