JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Gunung Semeru, yang menjulang setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut, tercatat mengalami dua kali erupsi pada Sabtu pagi, masing-masing pada pukul 08.14 WIB dan 08.22 WIB. Letusan tersebut menghasilkan kolom abu yang mencapai ketinggian antara 400 hingga 500 meter di atas puncak.
"Pada pukul 08.14 WIB, terjadi erupsi dengan ketinggian kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau setara 4.176 meter di atas permukaan laut," ujar Liswanto, petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru, melalui keterangan tertulis yang diterima di Lumajang.
Ia menyampaikan bahwa kolom abu berwarna putih hingga kelabu terlihat dengan intensitas sedang, mengarah ke barat daya. Hingga saat laporan dibuat, aktivitas erupsi masih berlangsung.
Erupsi kedua tercatat pada pukul 08.22 WIB, dengan ketinggian kolom abu sekitar 400 meter di atas puncak, atau setara dengan 4.076 meter di atas permukaan laut. "Awan abu juga berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang dan mengarah ke barat daya," tambahnya.
BACA JUGA:PTSD: Luka Batin yang Akan Memengaruhi Hidup Anda
BACA JUGA:MCU Menatap Masa Depan dengan Kehadiran Fantastic Four dan X-Men
Gunung Semeru, yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. Berdasarkan data pengamatan pada Jumat 22 November, tercatat sebanyak 115 kali gempa letusan dengan amplitudo 10-22 mm dan durasi gempa berkisar antara 61-148 detik.
Saat ini, Gunung Semeru masih berstatus Level II atau waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat sekitar untuk mengurangi risiko bencana.
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di area tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak, yang menjadi pusat erupsi. Selain itu, aktivitas di sekitar tepi sungai pada radius 500 meter dari Besuk Kobokan juga dilarang, mengingat potensi perluasan awan panas serta aliran lahar yang dapat mencapai hingga 13 kilometer dari puncak.
"Masyarakat dilarang berada dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena berisiko terkena lontaran material vulkanik berupa batu pijar," jelas Liswanto.
BACA JUGA:Zodiak dengan Sifat Angkuh: Siapa Mereka dan Bagaimana Menghadapinya?
BACA JUGA:Ramalan Zodiak 23 November 2024: Waktunya Membuat Keputusan Penting
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap kemungkinan awan panas, aliran lava, dan banjir lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru. Area yang perlu diwaspadai mencakup Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta aliran sungai kecil lainnya yang terhubung dengan Besuk Kobokan.