JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Partai Gerindra melalui akun Instagram resminya menyatakan bahwa tindakan Gus Miftah terhadap seorang penjual es teh di acara pengajian tidak mencerminkan nilai yang diajarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Partai tersebut mendesak Gus Miftah untuk meminta maaf kepada penjual es atas pernyataan yang dinilai sejumlah pihak sebagai penghinaan.
Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak Penjual Es," demikian ditulis di akun Gerindra.
"Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak @prabowo inginkan dan ajarkan. Terima kasih ????".
Dalam video yang dibagikan oleh Gerindra, Prabowo menegaskan pentingnya menghormati masyarakat kecil seperti pedagang kaki lima dan pengemudi ojek online, yang bekerja keras untuk kehidupan mereka.
BACA JUGA:2012: Film Bencana yang Mengguncang Emosi dan Imajinasi
BACA JUGA:Kepribadian Menarik Zodiak Cancer: Sensitivitas yang Memikat Hati
"Saya ingatkan ini. Saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso. Si pedagang kaki lima tiap hari keluar, dia dorong itu, keringat, fisik, untuk mencari makan untuk anak dan istrinya. Itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal," kata Prabowo di podium.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan tindakan Gus Miftah, yang dalam sebuah video terlihat menyampaikan komentar kasar kepada penjual es teh.
"Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir)," kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.
Kuasa hukum Gus Miftah, Herdiyan Saksono, menyatakan bahwa ucapan tersebut hanyalah bagian dari gaya guyonan atau intermezzo untuk menarik perhatian jamaah. Namun, sejumlah netizen tetap menganggapnya sebagai bentuk penghinaan, memicu kritik publik.
"Bahwa itulah guyonan atau gaya bahasa dalam penyampaian syiar, dalam penyampaian sebuah cerita yang dimaknai dengan pertanda-pertanda, yang menurut Gus itu merupakan intermezzo dan menarik perhatian para khalayak ramai," kata Herdiyan dalam sebuah video yang dibagikan, Selasa 3 Desember.
BACA JUGA:Manchester City Akhiri Tren Negatif, Tekuk Nottingham Forest 3-0 di Etihad
BACA JUGA:Newcastle Tahan Imbang Liverpool 3-3, Akhiri Tren Kemenangan The Reds
Kontroversi ini memicu diskusi luas mengenai pentingnya sikap hormat terhadap masyarakat kecil dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun kegiatan keagamaan.