JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Fajar Nugros telah meluncurkan film horor terbarunya yang berjudul Perempuan Pembawa Sial. Film ini terinspirasi dari mitos yang dikenal luas di masyarakat Jawa, yakni cerita tentang Bahu Laweyan.
Dalam mitos tersebut, perempuan dengan bahu laweyan memiliki tanda lahir seukuran koin di bahu kiri. Masyarakat meyakini bahwa perempuan yang memiliki ciri ini dianggap sebagai pembawa sial, seringkali diasosiasikan dengan keberadaan makhluk halus di sekitarnya.
Awalnya, film ini berjudul Ratu Sihir, namun judulnya kemudian diubah menjadi Perempuan Pembawa Sial. Cerita berfokus pada seorang wanita muda bernama Mirah, yang selalu menghadapi nasib sial. Ini disebabkan oleh adanya makhluk halus bernama laweyan yang bersemayam dalam dirinya, yang akan membunuh siapa pun yang menjalin hubungan dengannya.
Akibatnya, Mirah diusir oleh warga desa untuk menjaga ketentraman dan kenyamanan di lingkungan mereka. Demi memenuhi kebutuhan hidup, Mirah akhirnya bekerja di sebuah pabrik wig dan memilih untuk tinggal di sana. Namun, desas-desus yang beredar di kalangan rekan kerjanya menandainya sebagai perempuan pembawa sial.
BACA JUGA:Lenovo Tab M11 Yang Menghadirkan Fitur Canggih
BACA JUGA:Sipnosis Film Horor Korea Bertajuk Devils Stay
Tak lama setelahnya, pabrik tersebut mengalami kejadian kesurupan massal, yang disebabkan oleh sosok laweyan dalam diri Mirah. Makhluk tersebut merasa tersinggung akan perlakuan buruk yang diterima Mirah dari rekan-rekannya.
Di tengah keputusasaannya, Mirah bertemu dengan Bana, pemilik Rumah Makan Padang yang dikenal ramah dan dermawan. Bana, yang merasa kasihan pada Mirah yang terasing dari masyarakat, kemudian menjalin hubungan kasih dan berniat untuk menikahinya. Namun, Mirah merasakan kecemasan bahwa Bana bisa mengalami nasib buruk, seperti suaminya yang meninggal secara tragis akibat teror laweyan yang ada dalam dirinya.
Meskipun begitu, Bana tetap teguh pada niatnya untuk menikahi Mirah tanpa menghiraukan label perempuan pembawa sial yang melekat padanya. Bagi Bana, tidak ada yang namanya perempuan pembawa sial; ia bertekad untuk membantu Mirah memutus rantai kutukan yang membelenggu hidupnya.
Setelah mereka menikah, kedamaian yang mereka harapkan terganggu oleh kejadian aneh yang disebabkan oleh teror tak kasat mata. Mirah seringkali dihantui oleh sosok laweyan, yang memperingatkannya untuk menjauhi Bana, atau suaminya itu akan menghadapi maut.
BACA JUGA:Lenovo Tab M11 Yang Menghadirkan Fitur Canggih
BACA JUGA:Sipnosis Film Horor Korea Bertajuk Devils Stay
Awalnya, Bana skeptis terhadap dunia gaib, namun setelah mendengar cerita dari Mirah, ia mulai mempercayainya. Mereka berusaha mencari tahu asal mula teror tersebut melalui buku-buku kuno dan penuturan warga yang mengetahui sejarah keluarga Mirah.
Menakjubkan, mereka menemukan bahwa Mirah adalah keturunan dari seorang perempuan yang pernah dihukum mati karena dituduh sebagai penyihir. Perempuan itu menggunakan Mirah sebagai sarana untuk melampiaskan dendam kepada orang-orang yang telah menghakiminya pada masa lalu. Para orang pintar meyakini bahwa Mirah merupakan bentuk hukuman dari Yang Maha Kuasa bagi mereka yang tak berhati nurani.
Ketika mereka berusaha menghentikan teror laweyan, Mirah menyadari bahwa ia harus menghentikan kutukan itu agar bisa hidup tenang bersama Bana. Namun, upaya yang mereka lakukan justru membawa mereka ke dalam risiko besar menghadapi sosok laweyan yang penuh dendam.