JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - "The Seed of the Sacred Fig" adalah film Iran yang menonjol di tahun 2024. Film thriller ini berhasil meraih Special Award di Cannes Film Festival 2024 dan menjadi kandidat kuat untuk kategori Best International Feature Film di Oscar 2025. Disutradarai oleh Mohammad Rasoulof, film ini menyajikan gambaran menegangkan tentang realitas politik di Iran, terutama terkait rezim otoriter.
Sinopsisnya mengikuti kehidupan sebuah keluarga Iran yang terdiri dari Iman, sang ayah, Najmeh, sang ibu, dan dua putri mereka. Iman baru diangkat sebagai hakim investigasi di Teheran, di mana ia harus menandatangani vonis mati bagi ratusan orang tanpa proses pengadilan.
Dalam suasana kerusuhan politik yang berkecamuk di jalanan, Iman mulai menyadari bahwa pekerjaannya jauh lebih berisiko daripada yang ia bayangkan. Tekanan yang ia hadapi menimbulkan paranoia, sehingga ia tidak lagi mempercayai orang-orang di sekitarnya.
Puncaknya, Iman mulai meragukan kesetiaan istrinya, Najmeh, serta kedua putrinya, Rezvan dan Sana. Tuduhan bahwa mereka adalah pembohong terbesar dalam hidupnya menambah ketegangan di rumah tangga mereka.
BACA JUGA:Peringati Hakordia 2024, SKK Migas PetroChina Hadirkan Penyuluh Antikorupsi KPK-RI Jadi Pemateri
BACA JUGA:Hadir dengan Keunikan Baru, New Honda Scoopy Akan Segera Launching di Jambi
Kerusuhan politik yang menjadi latar belakang film ini berdasarkan kejadian nyata, merujuk pada protes besar dari warga Iran atas kematian Mahsa Amini, yang tewas setelah disiksa oleh polisi moral karena pelanggaran hak berpakaian.
Semua karakter dalam "The Seed of the Sacred Fig" diperankan oleh aktor-aktor Iran. Iman dilakoni oleh Missagh Zareh, seorang aktor ternama yang telah membintangi banyak film berkualitas di tanah airnya. Sementara itu, Najmeh diperankan oleh Soheila Golestani, yang tidak hanya dikenal sebagai artis, tetapi juga seorang sutradara berprestasi asal Teheran.
Daya tarik khusus film ini terletak pada dua putri Iman, Rezvan dan Sana. Peran Rezvan, sebagai anak pertama, dibawakan dengan sangat baik oleh Mahsa Rostami, menambah dimensi emosional pada cerita.