JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Dr. Abdul Mu'ti M.Ed., memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Jasa Raharja dan Korlantas Polri untuk meningkatkan kesadaran keselamatan lalu lintas melalui integrasi kurikulum pendidikan lalu lintas dalam sistem pendidikan nasional. Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk menciptakan generasi Indonesia Emas 2045 yang sadar akan keselamatan di jalan.
Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, mengungkapkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Ribuan nyawa melayang setiap tahun, sementara korban luka-luka memberikan dampak signifikan terhadap kehidupan ekonomi masyarakat. "Pada tahun 1970-an, Jepang menghadapi situasi serupa, tetapi mereka berhasil mengurangi angka kecelakaan melalui pendidikan keselamatan lalu lintas yang efektif," jelas Rivan.
Rivan menekankan bahwa pendidikan keselamatan berlalu lintas harus dimulai sejak usia dini, khususnya di tingkat sekolah dasar. Anak-anak perlu dibekali dengan pemahaman mendalam mengenai pentingnya keselamatan di jalan untuk membentuk mereka menjadi pengendara yang bertanggung jawab di masa depan. Oleh karena itu, Jasa Raharja bersama Korlantas Polri mengintegrasikan pendidikan keselamatan lalu lintas ke dalam kurikulum pembelajaran mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.
Memasuki usia ke-64, Jasa Raharja terus menunjukkan komitmennya melalui aksi nyata yang tidak hanya bertujuan menciptakan generasi sadar lalu lintas tetapi juga sebagai bagian dari langkah preventif dan preemptif untuk mengubah perilaku masyarakat. "Kami terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan setiap kecelakaan lalu lintas mendapatkan penanganan cepat dan tepat," ujar Rivan.
BACA JUGA:Bupati Anwar Sadat Pimpin Rakor Pembinaan Awal OPD Tahun 2025
BACA JUGA:Terharu, Ibu Sumarni Terima Santunan Dari Pj Wali Kota Jambi
Saat ini, Jasa Raharja telah terintegrasi dengan 508 Polres dan 1.062 Polsek di seluruh Indonesia. Transformasi digital yang dilakukan memungkinkan percepatan layanan serta pemetaan demografi korban kecelakaan. "Data menunjukkan bahwa 68,2 persen kecelakaan di Indonesia disebabkan oleh pelanggaran lalu lintas, dengan mayoritas korban berasal dari usia produktif," tambahnya.
Dengan visi transformasi hingga 2029, Jasa Raharja terus memperkuat kolaborasi dan inovasi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua pengguna jalan. Langkah strategis ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia sekaligus membangun masyarakat yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap keselamatan berkendara.