"ASN yang terus belajar dan berkembang akan mampu menjawab tantangan zaman dan memperkuat citra positif mereka," tuturnya.
BACA JUGA:Coba Cek, Apakah NIK e-KTP Anda Terdaftar sebagai KPM? Saldo DANA Rp600.000 Menunggu
BACA JUGA:Semangat Baru di Awal Tahun, Dealer Sinsen Grup Siap Hadapi 2025 dengan Kolaborasi Solid
Salah satu hal yang juga disoroti oleh Yuswohadi adalah branding institusi yang harus berfokus pada penyelesaian masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat.
Menurutnya, jika sebuah institusi dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, citra institusi tersebut akan meningkat secara signifikan.
"Branding institusi yang kuat tidak hanya mengandalkan promosi, tetapi juga harus mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.
Yuswohadi juga memberikan beberapa tips dalam pembuatan konten yang efektif untuk ASN, yang meliputi edukasi, inspirasi, dan hiburan agar lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama generasi muda.
BACA JUGA:UNJA Fasilitasi Mahasiswa dan Dosen Ikut Seleksi Beasiswa LPDP 2025
BACA JUGA:Ini 4 Cara Mudah Klaim Saldo DANA Gratis Rp250 Ribu Hari Ini! Jangan Sampai Ketinggalan!
Sementara itu, Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas Kementerian Agama, memaparkan strategi branding yang telah diterapkan di kementeriannya.
Fauzin menyampaikan bahwa Kementerian Agama telah berupaya menjadikan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, sebagai pemimpin yang berperan penting dalam menciptakan citra positif.
Bahkan, Menteri Agama Nasaruddin Umar berhasil meraih predikat sebagai Menteri Berkinerja Terbaik berdasarkan survei yang dilakukan oleh Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA).
"Seluruh ASN di Kementerian Agama telah diajak untuk menjadi humas aktif yang menyampaikan program-program kementerian kepada masyarakat dengan cara yang transparan dan komunikatif," jelas Fauzin.
BACA JUGA:Cara Mudah Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp100.000 Setiap Hari! Begini Triknya
BACA JUGA:MK Tolak Gugatan Pasangan Zuwanda-Sawaludin, BBS-JUN Jadi Bupati dan Wakil Bupati Muaro Jambi
Dalam hal ini, Fauzin juga menyoroti tiga program prioritas yang dijalankan oleh Kementerian Agama, yakni Reformasi Birokrasi, penyelesaian masalah haji, dan percepatan sertifikasi 600 ribu guru melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam dua tahun ke depan.