JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bekerja di balik meja selama berjam-jam tanpa bergerak bukan hanya membuat tubuh terasa lelah, tapi juga berisiko tinggi terhadap kesehatan tulang belakang. Posisi duduk yang salah seperti membungkuk, merosot, atau terus menunduk ke layar dapat menyebabkan postur tubuh memburuk dan memicu nyeri kronis, terutama di area punggung bawah.
Kondisi ini umum dialami para pekerja kantoran dan pekerja rumahan yang terlalu fokus pada pekerjaan hingga lupa mengatur posisi duduk dan mengambil jeda. Meskipun terlihat sepele, kebiasaan ini bisa berujung pada gangguan tulang belakang yang serius jika tidak segera ditangani.
Menurut penjelasan Dr. Vikas Gupte, dokter spesialis bedah saraf dan tulang belakang dari Fortis Hospital Mumbai, tekanan yang terjadi pada otot inti tubuh akibat posisi duduk yang salah bisa menyebabkan ketidakseimbangan fungsi otot. Beberapa otot bekerja terlalu keras, sementara yang lain menjadi tidak aktif, sehingga mengakibatkan kelelahan otot, kekakuan, hingga terbentuknya postur yang tidak ideal secara permanen.
Dalam jangka panjang, postur tubuh yang buruk bisa menyebabkan nyeri kronis di punggung bawah. Bahkan, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat memicu gangguan struktural seperti skoliosis fungsional, penekanan saraf tulang belakang, hingga risiko herniasi diskus.
BACA JUGA:Geger! Nelayan Hilang di Perairan Kuala Tungkal Usai Pompong Ditabrak Kapal Trawl Hingga Terbalik
BACA JUGA:Ketua Gapensi Harap Pemkot Jambi Proses Lelang Segera Dilaksanakan
Untuk mendukung kesehatan tulang belakang selama bekerja, penataan area kerja sangat penting. Tinggi kursi harus disesuaikan agar kaki bisa menyentuh lantai secara penuh, dengan posisi paha sejajar dan tubuh duduk tegak. Area lumbar atau punggung bawah perlu mendapat dukungan—baik dengan penyangga khusus atau bantal kecil—agar lekuk alami punggung tetap terjaga.
Letak layar komputer juga harus sejajar dengan pandangan mata. Jika layar terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka leher akan terus-menerus menunduk atau menengadah, menyebabkan ketegangan pada otot leher dan punggung atas. Untuk tangan, penting agar siku dan pergelangan tetap disangga dengan nyaman saat bekerja.
Di sela-sela pekerjaan, sangat disarankan untuk mengambil waktu istirahat sejenak. Berdiri, berjalan ringan di sekitar ruangan, dan melakukan peregangan sederhana bisa membantu meredakan ketegangan otot. Gerakan ringan seperti memutar bahu, meregangkan leher, hingga menggoyangkan pergelangan tangan sangat bermanfaat untuk mengurangi kekakuan.
Bekerja sambil berdiri dalam waktu tertentu juga bisa menjadi solusi alternatif agar tidak terus duduk sepanjang hari. Meja kerja yang bisa diatur tinggi rendahnya menjadi investasi yang baik untuk menjaga postur tubuh tetap ideal.
BACA JUGA:Dorong Pemahaman Ketenagalistrikan, PLN UP3 Ogan Ilir Gelar Sosialisasi Bersama DPRD Kabupaten OGI
BACA JUGA:PLN Bungo Jaga Pasokan Listrik Saat Paskah, Ibadah Umat Kristiani Berjalan Lancar
Tak kalah penting, olahraga rutin seperti yoga, peregangan setelah bekerja, dan latihan penguatan otot inti dapat memperbaiki serta menjaga postur tubuh. Yoga dikenal efektif dalam meningkatkan fleksibilitas, memperkuat otot punggung, dan melatih pernapasan yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Selain faktor fisik, pola makan dan asupan nutrisi turut memainkan peran besar. Kekurangan vitamin D merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pekerja indoor dan bisa memengaruhi kekuatan tulang. Konsumsi makanan bergizi seimbang, suplemen vitamin D jika diperlukan, serta menjaga hidrasi tubuh dengan cukup air putih dapat membantu mencegah kelelahan otot dan mendukung fungsi tulang secara optimal.
Dengan langkah-langkah sederhana namun konsisten, masalah punggung akibat duduk terlalu lama sebenarnya dapat dicegah. Memperhatikan postur tubuh, menjaga keseimbangan aktivitas fisik, dan menerapkan pola hidup sehat merupakan kunci utama untuk tetap bugar dan bebas dari nyeri saat bekerja dalam durasi panjang.