JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemberian subsidi minyak goreng curah di sorot. Pasalnya, ada penilaian minyak goreng curah tak baik untuk kesehatan.
Salah satunya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menolak kebijakan pemerintah terkait pemberian subsidi minyak goreng curah.
Menurut dia, minyak goreng curah kurang menyehatkan masyarakat karena pada kemasannya tidak disertakan informasi perlindungan konsumen, seperti masa berlaku dan total kandungan lemak.
Said Iqbal mengatakan subsidi minyak goreng curah tidak baik untuk kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Status Siaga, Anak Krakatau Potensi Timbulkan Tsunami
Baca Juga: ASN Pemprov Jambi Tak Boleh Mudik Pakai Mobil Dinas
"Selain tidak sehat, minyak goreng curah berpotensi rawan dioplos atau dicampur dengan minyak lain," ujar Said Iqbal, dikutip dari JPNN, Selasa 26 April 2022.
Said Iqbal menyebut hal itu juga diakui oleh Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementeriang Perdagangan Oke Nurwan.
"Minyak goreng curah itu membahayakan rakyat, melanggar Undang-Undang konsumen. Selain itu, kandungan yang tidak jelas dan tidak mempunyai titik jenuh yang tinggi karena kolesterol yang mematikan rakyat," ucapnya.
Untuk itu, Said Iqbal minta pemerintah mengalokasikan subsidi sebesar Rp 7,6 triliun atau USD 6,8 miliar ke harga barang minyak goreng kemasan sehingga harganya bisa turun menjadi Rp 14 ribu.
Baca Juga: DPR RI Mulai Cium Pemda Lari Tak Mau Bayar THR Pegawai PPPK
Baca Juga: Libatkan Penata Rias Profesional Artis dalam Sea Games 2021, Apa Fungsinya?
Sebelumnya, pemerintah telah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) pada minyak goreng kemasan dan memberlakukan kebijakan HET pada minyak goreng curah sebesar Rp 14 ribu per liter. (slt)